Mengenal budaya Ladyboy di Thailand dengan segala kemudahan serta sisi gelap yang jarang diketahui

- Selasa, 30 Januari 2024 | 17:31 WIB
Mengenal budaya Ladyboy di Thailand dengan segala kemudahan serta sisi gelap yang jarang diketahui

Hopd.ID - Ladyboy atau transgender pria di Thailand telah menjadi kebudayaan yang diterima oleh masyarakat dan memiliki kemudahan dalam menjalani aktivitas, juga disertai sisi gelap yang mengintai.

Sisi gelap budaya ladyboy di Thailand beriringan dengan segala kemudahan yang mereka nikmati, tidak menghentikan peningkatan jumlahnya.

Ladyboy di Thailand justru menganggap adanya kebebasan berekspresi, yang menjadikannya sebagai bagian dari budaya yang lumrah dengan segala kemudahan, meskipun mereka juga harus menghadapi segala sisi gelapnya.

Baca Juga: Tersisa Thailand, nasib ASEAN di Piala Asia 2023 ditentukan Gajah Putih malam ini

Sejarah dan kepercayaan

Dilansir dari kanal YouTube YouTube Owl of Asia, pada Selasa 30 Januari 2024, disebutkan bahwa budaya Ladyboy di Thailand ditunjukan melalui sejarah bahwa individu transgender telah menjadi bagian dari masyarakat setidaknya sejak abad ke-14.

Agama budha yang dominan di Thailand telah mempromosikan toleransi dan rasa hormat yang membuka jalan bagi penerimaan.

Di sisi lain, ada juga penafsiran agama menyatakan bahwa menjadi trans adalah sisa karma dari kehidupan masa lalu.

Baca Juga: Dulu sahabatan banget, Indah Sari tak terima diperlakukan begini oleh Dewi Perssik hanya karena seorang pilot

Kemudahan ladyboy Thailand menjalani aktivitas

Dilansir tim GELORA.ME dari kanal YouTube The Thaiger, dijelaskan bahwa ladyboy Thailand terkenal di seluruh dunia dan banyak wisatawan yang khusus bertemu dengan mereka.

Gaji yang didapat ladyboy Thailand dari wisatawan yang mengambil foto dianggap lebih menjanjikan dibandingkan dengan pekerjaan lain.

Penerimaan ladyboy di masyarakat tergantung dari daerah tempat mereka tinggal, seperti kota besar yang menganggapnya biasa saja.

Di sisi lain, masyarakat pedesaan menganggap ladyboy lebih toleran dibandingkan menerima.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hops.id

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini