Dinosaurus yang hidup di laut" pasti maksudnya yang seperti gambar di atas kan? Sayangnya, Mosasaurus, Ichthyosaurus, Plesiosaurus, dan hewan akuatik lain sejenisnya yang sezaman dengan dinosaurus praktis cukup disebut reptilia laut.
Hanya saja karena nama belakang mereka "saurus" bukan berarti mereka dinosaurus. Para reptilia laut tersebut berasal dari kelompok yang berbeda dengan dinosauria, jadi mereka tidak digolongkan dengan dinosaurus. Kasus yang sama berlaku untuk Pterosaurus. Tapi, okelah, mari kita bahas saja, karena ini menarik.
Pertama, asteroid penyebab kepunahan massal K-Pg pada 65 juta tahun yang lalu justru diperkirakan jatuh di laut, bukan di darat. Asteroid tersebut diperkirakan berdiameter antara 10–15 km dan menghantam bumi dengan kecepatan 40.000 kilometer per jam.
Padahal, seperti yang kita tahu, semakin besar massa yang dikandung suatu benda dan semakin besar kecepatan benda yang bersangkutan, maka energi yang dihasilkannya akan semakin besar. Energi tumbukan asteroid K-Pg diperkirakan jauh lebih kuat dibandingkan kekuatan akumulasi seluruh senjata nuklir yang pernah dibuat manusia.
Tabrakan tersebut menghasilkan gempa dengan skala lebih dari 10 SR, megatsunami setinggi beberapa kilometer, dan gelombang kejutnya melaju hingga melingkupi seluruh planet. Bongkahan asteroid yang tersisa terlempar ke atmosfer dan jatuh kembali di seluruh dunia sebagai meteor kecil yang menyebabkan kebakaran massal.
Jika itu belum cukup buruk, energi tumbukan meteorit tersebut mengangkat kerak Bumi di sekitarnya dan mengirimkan energi kejutan ke mantel Bumi sehingga memicu letusan gunung berapi di berbagai tempat. Kombinasi debu hasil tumbukan meteorit dan gunung berapi ini menutupi sinar matahari untuk waktu yang sangat lama sehingga tanaman tidak dapat berfotosintesis.
Lalu bagaimana dengan laut?
Seperti yang kita tahu, laut juga memiliki tanamannya sendiri, baik yang benar-benar tanaman maupun yang berupa organisme fotosintetik lain seperti fitoplankton dan alga. Tanpa sinar matahari yang mencapai permukaan laut, mereka lambat laun akan mati. Dengan dasar rantai makanan yang kolaps alias runtuh, hewan-hewan konsumennya juga terdampak.
Mereka lambat laun mati karena ketiadaan makanan, termasuk reptil-reptil laut besar. Yang bisa bertahan di keadaan seperti itu adalah hewan-hewan kecil atau hewan yang mampu bertahan hidup lama tanpa makanan. Hiu-hiu besar dan penyu-penyu raksasa ikut punah bersama reptilia laut.
Namun hiu dan penyu yang lebih kecil, yang membutuhkan lebih sedikit makanan, tetap bisa bertahan hidup. Reptil-reptil laut seperti Mosasaurus akan punah dengan relatif cepat karena laut tidak lagi memiliki sumber daya untuk menyokong kehidupan hewan besar. Kurang lebih sama seperti di darat, di mana dinosaurus menjadi korbannya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tigaaksara.com
Artikel Terkait
Perempuan ini review jujur kue ulang tahun murah The Harvest, cuma Rp50 ribuan: Kemasan premium dan free totebag!
Megawati banyak dikira pakai tindik, dr Soni ungkap yang dipakai anak Soekarno adalah Plugs Nasal Filter, harganya di bawah Rp100 ribuan?
Ramalan Zodiak hari ini, Minggu 4 Februari 2024: Aries cobalah kencan kilat, Taurus finansial lagi baik-baik saja
Ken and Grat review Indomie goreng lokal vs luar negeri, ternyata berbeda dari segi ini: Mienya tipis, rasanya lebih...