GELORA.ME - Ketika kita sedang menikmati langit malam, kita mungkin juga merhatiin betapa indah cahaya bulan purnama, jadi cahaya nerangin segala macam orang di malam hari. Tapi kenapa kasihannya Bulan cuma sendirian saja apa jadinya kalau dia punya teman baru dan Bumi kita jadi punya dua bulan?
Jawaban yang pertama-tama tentu aja langit malam jadi bakal lebih terang, lebih indah, dan feed medsos kita pun bisa lebih estetik. Tapi tunggu dulu karena ternyata sampai situ aja pengaruh baiknya.
Karena di luar dari itu, mungkin kalian tidak pernah pikirkan bahwa bulan baru itu ibaratnya akan jadi orang ketiga dalam hubungan Bumi dan Bulan, dan orang ketiga tentu saja akan lebih banyak bawa masalah.
Karena apa? karena pertama kalau bulan ada dua kita bakal susah menentukan waktu. Malam akan menjadi jadi lebih panjang, hewan hewan nokturnal harus adaptasi, dan mereka bakal jadi lebih cerdik dari biasanya, musim juga akan berubah dan bikin kita semua kelaparan, karena terjadinya gagal panen.
Lalu silaunya langit malam juga akan membuat tubuh kita susah tidur dan apakah efek negatifnya berhenti sampai di sini saja? tentu saja tidak karena dampak dampak barusan itu baru puncak gunung es nya saja karena apa? karena gravitasi tambahan bulan kedua ini bakal bikin ombak lautan lebih gede dari biasanya.
Mungkin para peselancar pasti senang semua ombak gede, tapi belum tentu yang lain karena ombak gede juga akan mengikis daratan kita. Bayangkan negara kita yang ribuan desanya itu ada di tepi laut bakalan ketar-ketir banget.
Dan ini pun juga tidak berarti yang tinggal di dataran tinggi juga otomatis selamat, karena tidak cuma laut, gravitasi Bulan baru ini ternyata juga bisa narik lapisan tanah Bumi. Bencana alam seperti gempa, tsunami, gunung meletus, dan hujan abu akan datang dan bisa nyebabin kepunahan massal.
Nah sekarang tarik napas dulu, dan mungkin kita cukupin dulu semua mimpi buruk ini, karena pertanyaan selanjutnya adalah apakah mungkin bumi benar benar akan punya dua bulan?
Jawaban sebenarnya mungkin mungkin saja, contohnya ilmuan bernama Erik Asphaug menduga bahwa delapan puluh juta tahun yang lalu, ternyata Bumi itu pernah punya dua bulan. Ada satu bulan berukuran tiga kali lebih kecil dari bulan kita saat ini.
Mereka hidup bahagia berdua sampai suatu hari saling tabrakan, kehancuran mereka pun menyisakan bulan yang kita bisa lihat di langit sekarang. Di tahun 2020, peneliti juga menemukan “bulan kerdil” yang udah ikut orbit selama hampir tiga tahun terakhir.
Lucunya ukurannya cuma sekecil mobil, dan meskipun lucu dan kecil sayangnya dia buntuti bulan kita cuma sebentar saja. Karena bulan kerdil ini ternyata datang dari kelompok objek langit yang dekat sama bumi.
Dan yang lebih mengejutkan sebenarnya dalam sejarah ada banyak banget bulan kerdil yang pernah mampir. Mulai dari yang ukuran bus mini, seukuran Tugu Monas, bahkan sampai ada yang segede Gunung Merapi.
Jadinya adanya dua bulan ternyata justru mengerikan. Bumi sudah cukup dengan satu bulan saja. tapi kalau kita lihat planet planet tetangga justru keadaan yang sebaliknya, dan untuk menutup artikel saya akan lempar pertanyaan, mengapa planet lain bisa punya banyak Bulan? ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tigaaksara.com
Artikel Terkait
Perempuan ini review jujur kue ulang tahun murah The Harvest, cuma Rp50 ribuan: Kemasan premium dan free totebag!
Megawati banyak dikira pakai tindik, dr Soni ungkap yang dipakai anak Soekarno adalah Plugs Nasal Filter, harganya di bawah Rp100 ribuan?
Ramalan Zodiak hari ini, Minggu 4 Februari 2024: Aries cobalah kencan kilat, Taurus finansial lagi baik-baik saja
Ken and Grat review Indomie goreng lokal vs luar negeri, ternyata berbeda dari segi ini: Mienya tipis, rasanya lebih...