#Gibran Rakabuming Raka

AHY, Gibran dan Anies Berpeluang Jadi Penantang Prabowo

News

AHY, Gibran dan Anies Berpeluang Jadi Penantang Prabowo

Kamis, 27 Februari 2025 | 07:00 WIB
Jokowi Murka Disebut Hasto Inisiator Revisi UU KPK Demi Selamatkan Anak-Mantu: Hubungannya Apa? Pakai Logika Dong!

Hukum politik

Jokowi Murka Disebut Hasto Inisiator Revisi UU KPK Demi Selamatkan Anak-Mantu: Hubungannya Apa? Pakai Logika Dong!

Kamis, 27 Februari 2025 | 01:10 WIB
AHY vs GRR: Kata Prabowo, Ini Prediksi Saya Sejak 2018!

News

AHY vs GRR: Kata Prabowo, Ini Prediksi Saya Sejak 2018!

Kamis, 27 Februari 2025 | 01:05 WIB
Prabowo Subianto Sebut Gibran vs AHY Bisa Terjadi di Pilpres 2029, Puan Melirik Tajam

News

Prabowo Subianto Sebut Gibran vs AHY Bisa Terjadi di Pilpres 2029, Puan Melirik Tajam

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:10 WIB
Waduh! Gibran Jadi Pemateri Retret Kepala Daerah, Tapi Sepi Penanya, Kenapa?

Hukum politik

Waduh! Gibran Jadi Pemateri Retret Kepala Daerah, Tapi Sepi Penanya, Kenapa?

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:55 WIB
Prabowo Berpeluang Gandeng AHY Atau Puan di 2029

News

Prabowo Berpeluang Gandeng AHY Atau Puan di 2029

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:50 WIB
Foto Gibran Dapat Jari Tengah dari Mahasiswa, Pengamat: Itu Tidak Terjadi Kalau Wapresnya Kapabel!

News

Foto Gibran Dapat Jari Tengah dari Mahasiswa, Pengamat: Itu Tidak Terjadi Kalau Wapresnya Kapabel!

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:50 WIB
Bukan Bagi-Bagi Susu, Publik Minta Gibran Lebih Sering Diskusi di Kampus: Wapres Bertukar Pikiran Dengan Mahasiswa

News

Bukan Bagi-Bagi Susu, Publik Minta Gibran Lebih Sering Diskusi di Kampus: Wapres Bertukar Pikiran Dengan Mahasiswa

Rabu, 26 Februari 2025 | 14:55 WIB
Gibran Jadi Pemateri Retreat Kepala Daerah Hari Ini, Reaksi Megawati Tak Terduga

News

Gibran Jadi Pemateri Retreat Kepala Daerah Hari Ini, Reaksi Megawati Tak Terduga

Rabu, 26 Februari 2025 | 14:15 WIB
Presiden Prabowo Menghadapi Pedang Bermata Dua

News

Presiden Prabowo Menghadapi Pedang Bermata Dua

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:05 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

News

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 11:55 WIB
Hari Ini, Wapres Gibran Isi Materi Singkat di Retret Kepala Daerah

News

Hari Ini, Wapres Gibran Isi Materi Singkat di Retret Kepala Daerah

Rabu, 26 Februari 2025 | 11:05 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

News

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:05 WIB
Prabowo: SBY dan Jokowi Tak Pernah Cawe-Cawe Urusan Politik

News

Prabowo: SBY dan Jokowi Tak Pernah Cawe-Cawe Urusan Politik

Rabu, 26 Februari 2025 | 07:35 WIB
Bukan Bagi-bagi Susu; Warganet Kritik Gibran, Minta Lebih Sering Diskusi di Kampus

News

Bukan Bagi-bagi Susu; Warganet Kritik Gibran, Minta Lebih Sering Diskusi di Kampus

Rabu, 26 Februari 2025 | 06:50 WIB
Gibran Dijadwalkan Beri Materi di Akmil, Pengamat: Kapasitasnya Jauh di Bawah Kepala Daerah!

Hukum politik

Gibran Dijadwalkan Beri Materi di Akmil, Pengamat: Kapasitasnya Jauh di Bawah Kepala Daerah!

Rabu, 26 Februari 2025 | 01:05 WIB
Prabowo: Ada Presiden SBY, Siapa Tahu Ada Presiden AHY

News

Prabowo: Ada Presiden SBY, Siapa Tahu Ada Presiden AHY

Rabu, 26 Februari 2025 | 00:20 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

News

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 22:30 WIB
Pidato Baca Teks Widiyanti Dikritik Jhon Sitorus: Standar Gibran, Lah..

News

Pidato Baca Teks Widiyanti Dikritik Jhon Sitorus: Standar Gibran, Lah..

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:40 WIB
KISAH Dosen UGM Penyokong Demonstrasi Indonesia Gelap

Hukum politik

KISAH Dosen UGM Penyokong Demonstrasi Indonesia Gelap

Selasa, 25 Februari 2025 | 17:55 WIB
Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

News

Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

Selasa, 25 Februari 2025 | 07:20 WIB
SIMAK! Ramai Tagar Adili Jokowi, Ini Kasus Dugaan Korupsi Yang Seret Nama Jokowi dan Keluarga

Hukum politik

SIMAK! Ramai Tagar Adili Jokowi, Ini Kasus Dugaan Korupsi Yang Seret Nama Jokowi dan Keluarga

Selasa, 25 Februari 2025 | 01:20 WIB
Novel Baswedan Ungkap Dalang Revisi UU KPK: Hasto Kristiyanto Bongkar Fakta!

Hukum politik

Novel Baswedan Ungkap Dalang Revisi UU KPK: Hasto Kristiyanto Bongkar Fakta!

Senin, 24 Februari 2025 | 22:40 WIB
Singgung Istana, Feri Amsari: Saya Tidak Pernah Percaya Rezim Ini Akan Tegakkan Hukum

News

Singgung Istana, Feri Amsari: Saya Tidak Pernah Percaya Rezim Ini Akan Tegakkan Hukum

Senin, 24 Februari 2025 | 22:05 WIB
Viral Peraih Skor SKD Tertinggi Gagal Jadi PNS Gegara Tinggi Kurang 0,5 cm, Netizen Bandingkan dengan Gibran: Umur Kurang 3 Tahun jadi Wapres

News

Viral Peraih Skor SKD Tertinggi Gagal Jadi PNS Gegara Tinggi Kurang 0,5 cm, Netizen Bandingkan dengan Gibran: Umur Kurang 3 Tahun jadi Wapres

Senin, 24 Februari 2025 | 22:00 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Menteri ATR Beberkan Nama Dalang Pagar Laut di Tangerang, Bekasi hingga Sumenep
2

Anies: Paus Fransiskus Teguh Membela Palestina
3

Ribut Antar Debt Collector Berujung Perusakan Mobil di Polsek Bukitraya, 4 Oknum Polisi Dilaporkan
4

KPK Periksa Pengacara Ferdy Sambo Terkait Kasus Cuci Uang Syahrul Yasin Limpo
5

Massa 214 Geruduk Mabes Polri Tuntut Penangkapan Gus Fuad Plered
6

Lisa Mariana Rayakan Hari Kartini Pakai Baju Seksi, Banjir Hujatan: Kartini Menangis Lihat Ini
7

Jokowi: Matahari Hanya Satu, Presiden Prabowo Subianto!
8

7 Produk Makanan Sudah Berlabel Halal, tapi Ternyata Mengandung Unsur Babi
9

Temuan BPJPH: 7 Produk Berlabel Halal Ternyata Mengandung Unsur Babi
10

Ditangkap! 4 Tersangka Pembakar Mobil Polisi Ternyata Anggota GRIB
11

Siapa Pengganti Paus Fransiskus? Ini Daftar 9 Calon Utama, Ada dari Asia Tenggara
12

Meninggal Dunia, Ini Profil Paus Fransiskus Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia
13

Gibran Bikin Video Tentang Bonus Demografi, Deddy Sitorus: Kerja Aja Gitu Loh
14

Terpidana Korupsi Alex Noerdin Diperiksa Lagi, Kali ini Kasus Pasar Cinde
15

Jokowi: Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Hanya Prabowo!