Jejak digital Paula Verhoeven digeruduk netizen: Video lawas narasumber HIV/AIDS jadi sorotan

- Kamis, 24 April 2025 | 09:55 WIB
Jejak digital Paula Verhoeven digeruduk netizen: Video lawas narasumber HIV/AIDS jadi sorotan


GELORA.ME
- Isu mengenai status kesehatan Paula Verhoeven baru-baru ini berbuntut pada ramainya kembali jejak digital sang model. 

Sebuah video lawas yang menampilkan Paula Verhoeven menjadi narasumber dalam acara pencegahan HIV/AIDS kembali muncul dan menuai beragam komentar, tak sedikit diantaranya bernada sinis.

Video yang pernah diunggah oleh akun TikTok @thespiritians_ pada November 2023 tersebut menampilkan Paula Verhoeven yang menyampaikan pesan-pesan terkait pencegahan infeksi HIV. 

Sayangnya, kemunculan video ini justru memantik reaksi negatif dari sejumlah netizen.

Beberapa warganet mempertanyakan kredibilitas Paula sebagai narasumber, mengingat ia tidak memiliki riwayat atau keterkaitan langsung dengan isu HIV/AIDS yang diketahui publik. 

“Kalo orang yang gak ada hubungan dengan Aids /HIV kok bisa-bisanya dia jadi narasumber …#jejakdigital,” tulis netizen dalam kolom komentar pada akun tersebut.

“Nah ini jejak digital, astaghfirullah seorang narasumber berarti termasuk penyintas penyakit tersebut,” imbuh lainnya.

Komentar-komentar ini jelas menunjukkan adanya kesalahpahaman mengenai peran seorang narasumber dalam acara edukasi atau pencegahan penyakit. 

Kehadiran tokoh publik seperti Paula dalam acara semacam itu umumnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas dan menjangkau audiens yang lebih besar. 

Popularitas dan citra positif seorang figur publik diharapkan dapat membantu menyampaikan pesan-pesan penting secara lebih efektif.

Sayangnya, di tengah isu miring yang sedang menimpa Paula, video lawas ini justru diinterpretasikan secara negatif oleh sebagian netizen. 

Mereka menghubungkan peran Paula sebagai narasumber dengan spekulasi mengenai status kesehatannya, sebuah asumsi yang tentu saja tidak berdasar hanya karena keterlibatannya dalam acara pencegahan HIV/AIDS.

Kasus ini menjadi pengingat betapa jejak digital seseorang dapat dengan mudah muncul kembali dan menjadi sorotan, terutama di tengah isu atau kontroversi. 

Informasi lama dapat diinterpretasikan ulang dalam konteks yang berbeda, dan tak jarang menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan spekulasi yang tidak benar.

Penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial dan tidak terburu-buru membuat kesimpulan tanpa adanya informasi yang valid dan terpercaya. 

Menjadi narasumber dalam sebuah acara edukasi tidak serta merta mengindikasikan kondisi pribadi seseorang terkait isu yang dibahas, ada banyak faktor yang membuat sebuah acara menunjuk seseorang untuk dijadikan narasumber.***

Komentar