Penghentian pendanaan UNRWA oleh beberapa negara dikhawatirkan berakibat fatal bagi jutaan pengungsi Palestina di Gaza. PBB memperingatkan konsekuensi "bencana" dan mendesak dunia untuk tidak meninggalkan rakyat Gaza.
GELORA.ME, New York - Pimpinan 15 organisasi PBB pada hari Jumat memperingatkan dunia tentang konsekuensi luas dari penghentian pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Setidaknya 10 negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA setelah sebuah laporan intelijen Israel menuduh beberapa staf badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Baca Juga: Bencana Badai Isha di Inggris Seluruh Perjalanan Terdampak
Dalam sebuah pernyataan bersama, para pemimpin organisasi PBB, termasuk WHO dan UNICEF, mengatakan bahwa penghentian pendanaan akan menimbulkan "konsekuensi bencana" bagi jutaan pengungsi Palestina yang bergantung pada UNRWA untuk mendapatkan bantuan vital seperti makanan, pendidikan, dan layanan kesehatan.
"Serangan tanggal 7 Oktober itu mengerikan dan setiap staf yang ditemukan terlibat akan dimintai pertanggungjawaban," kata pernyataan itu.
Baca Juga: Seorang Wanita Thailand Terjebak di Jembatan Gantung Tua Akibat Kesalahan GPS
"Namun, negara-negara tidak boleh menghalangi seluruh organisasi untuk melaksanakan mandatnya untuk melayani orang-orang yang sangat membutuhkan."
Para pemimpin PBB menekankan bahwa ribuan orang di Gaza "menjadi tunawisma dan berada di ambang kelaparan" dan mendesak negara-negara untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
"Penarikan dana dari UNRWA berbahaya dan akan mengakibatkan runtuhnya sistem kemanusiaan di Gaza, yang mempunyai konsekuensi kemanusiaan dan hak asasi manusia yang luas di wilayah pendudukan Palestina dan di seluruh kawasan," bunyi pernyataan itu.
Baca Juga: BMKG Mencatat beberapa Gempa Bumi Guncang Indonesia, Tanggal 27 dan 28 Januari 2024
Baca Juga: CEO Boeing Akui Kesalahan, Pastikan Insiden Pesawat Tak Terulang
"Dunia tidak bisa meninggalkan rakyat Gaza."
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabar4.com
Artikel Terkait
Polisi di Buton Utara Dipecat Usai Dilaporkan Perkosa Ibu Mertua, Tak Terima Kini Ajukan Banding
Pengusaha es kristal di Langkat diintimidasi, pabriknya ditutup paksa oleh ormas SPSI dan PP
Sosok Aiptu Lilik Cahyadi, Polisi Pacitan yang Diduga Perkosa Muncikari, Rajin Beri Bimbingan Rohani
2 Anggota TNI Keroyok Warga di Serang Hingga Tewas, Ini Kronologinya