Radar Bali.id- Viral beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan ratusan pengungsi Rohingya lakukan aksi mogok makan.
Aksi tersebut diketahui dilakukan para imigran untuk menuntut tempat penampungan yang lebih layak.
Video berdurasi 1 menit 4 detik yang diunggah oleh akun Tiktok @hotlisimanjuntak02 tersebut diduga terjadi di Kota Baru, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Lebih tepatnya di basement Balee Meuseuraya Aceh (BMA) yang menjadi tempat penampungan para imigran Rohingya.
Melalui video yang beredar, tampak para pengungsi Rohingya menolak makanan yang diberikan dengan menggelengkan kepala.
Aksi mogok makan tersebut dilakukan para imigran pada Jumat (22/12/2023) kemarin saat pemberian makan siang dan makan malam.
Meski demikian, para pengungsi tersebut akhirnya memakan jatah konsumsi yang dibagikan petugas PMI.
Diketahui, pembagian konsumsi pada para pengungsi Rohingya di Balee Meuseuraya Aceh dilakukan oleh Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI) melalui relawan PMI Banda Aceh.
Hal tersebut pun dikonfirmasi oleh Kasat Intelkam Polresta Banda Aceh, Kompol Suryo Sumantri Darmoyo.
Kompol Suryo Sumantri Darmoyo juga mengatakan, aksi mogok makan yang dilakukan para pengungsi Rohingya disebabkan karena para pengungsi menuntut penyediaan dan penyajian makanan seperti di Camp Cox’s Bazar.
Diketahui sebelumnya, Camp Cox’s Bazar adalah tempat pengungsian di Bangladesh yang menjadi tempat penampungan etnis Rohingya.
Meski demikian, banyak dari mereka yang melarikan diri dari penampungan tersebut tanpa alasan yang jelas.
Hingga kini saja, terhitung sudah ada ribuan pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh sejak November kemarin.
Mereka menggunakan alasan terdampar dengan mendaratkan kapal di tepi perairan Aceh.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Sosok Rafithia Anandita Mantan Istri Dokter Cabul Syafril Firdaus, juga Berprofesi sebagai Dokter
Ketua Organisasi Keagamaan di Asahan Diduga Kirim Foto Alat Kelamin ke Istri TNI
MBG Kembali Bermasalah, Belasan Siswa di Batang Diduga Alami Keracunan
Tahanan Dugem di Dalam Sel, 14 Napi dan Kepala Rutan Pekanbaru Diperiksa