Diduga Sebabkan Kerusakan, Warga Hadang Truk Tambang di Probolinggo

- Sabtu, 23 Desember 2023 | 19:31 WIB
Diduga Sebabkan Kerusakan, Warga Hadang Truk Tambang di Probolinggo

GELORA.ME – Warga Desa Watu Gajah, Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo menghadang truk tambang yang melintas. Aktivitas tersebut, diduga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum milik warga.

Penghadangan truk tambang itu dilakukan di jalan Desa Watu Gajah, Kabupaten Probolinggo. Mayoritas warga yang menghadang adalah emak-emak.

Truk tambang tersebut, beroperasi bersamaan dengan dimulainya proses pembangunan ruas Tol Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi).

Baca Juga: Bangun Kemandirian Anak SDIT Permata Probolinggo Gelar Perjusahad di Lereng Argopuro

Dimana truk tambang tersebut, sehari-hari mengangkut material tanah urug. Penghadangan dilakukan oleh warga setempat karena keberadaan kendaraan besar pengangkut matrial tersebut menyebabkan jalan desa hancur.

Bahkan pipa saluran air bersih untuk warga banyak yang rusak akibat terlindas kendaraan besar. Sejak pembangunan Tol Probowangi, memang terjadi hilir mudik truk tambang.

Baik ukuran kecil, maupun dump truk dengan tonase lebih besar. Mereka mengangkut tanah urug dari Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran.

Baca Juga: Baterai Aki Sepeda Motor Cepat Rusak, Coba Cek Beberapa Komponen Sepeda Motor ini Sob

Jalur yang ditempuh truk tambang itu, melewati beberapa desa di Kecamatan Kotaanyar. Warga pun lama-lama kesal. Sebab fasilitas mereka rusak dan tidak ada tindak lanjut.

“Coba lihat. Coba perhatikan. Sudah banyak jalan rusak, berlubang karena dilewati truk tambang. Pipa air bersih juga banyak yang rusak,” teriak seorang emak- emak saat melakukan penghadangan, dengan bahasa madura yang khas.

Warga setempat juga mengeluhkan adanya gangguan debu yang beterbangan. Lantaran material tambang tercecer atau terbang ke udara.

Baca Juga: Diduga Jadi Ajang Balap Liar, Polres Malang Razia Anak Nongkrong di Jalibar, Ada Botol Miras!

Selain itu, sopir truk tambang juga dinilai warga kerap ugal-ugalan di jalan desa. Gangguan debu itu, menjadi ancaman serius bagi warga.

“Setiap hari kami makan debu berterbangan saat truk ini lewat. Banyak pengendara yang menutup mata dan hidung karena debu. Sopir truk juga seenaknya atau ugal-ugalan,” sambung warga setempat lainnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarahits.com

Komentar