BANJARMASIN - Gara-gara perkara duit dua ribu rupiah, seorang pengamen tewas dikeroyok tiga juru parkir (jukir).
Insiden itu terjadi di Jalan DI Panjaitan, Banjarmasin Tengah. Persis di depan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), Jumat (15/12) malam.
Korban adalah Heri Pramano (37) warga Jalan Ahmad Yani km 5,7 Karya Mufakat II.
Dari cerita sejumlah pedagang jagung bakar di lokasi kejadian, Heri sedang mengamen di kawasan kuliner tersebut bersama temannya, Muhammad Khadafi (36).
Di depan seorang pengunjung warung, korban memainkan gitarnya dan bernyanyi.
Seorang perempuan muda yang dihiburnya menyerahkan selembar Rp2 ribu. Entah kenapa, uang itu dicampakkan ke tanah.
Tersinggung, wanita itu meneriaki si pengamen. Mendengar kegaduhan, seorang jukir yang masih remaja datang. Jukir ini lantas menuntut Heri untuk meminta maaf kepada perempuan itu.
Tetapi Heri menolak meminta maaf. Ia malah menantang jukir itu berkelahi.
Melihat perkelahian itu, jukir lain berdatangan dan mengeroyok korban. Sampai warga berdatangan untuk melerai. Heri pun dibawa temannya menjauh.
Namun, malam itu, Heri ternyata dilarikan keluarganya ke Rumah Sakit Islam Banjarmasin di Jalan S Parman karena kondisinya memburuk.
Heri langsung masuk ICU karena pendarahan. Besoknya, Sabtu (16/12) pagi, Heri meninggal dunia.
Polsek Banjarmasin Tengah bergerak menyelidiki. Hingga tiga pelaku dibekuk di tiga tempat berbeda. Mirisnya salah satu pelaku masih anak di bawah umur.
Pengeroyok itu adalah Pri Yudha (38) warga Jalan Sutoyo S Gang Mawar, Banjarmasin Tengah; Muhammad Nabil (18) warga Jalan Kampung Melayu Darat Gang 2, Banjarmasin Tengah; terakhir MFM (15) warga Banjarmasin Barat.
Ketiganya dibekuk pada Sabtu (16/12) malam sekitar pukul 19.45 Wita.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanjarmasin.jawapos.com
Artikel Terkait
Ini Sosok Tahanan Wanita yang Diduga Dirudapaksa Oknum Polisi Polres Pacitan, Masih 21 Tahun
Menag Geram, Jan Hwa Diana Tega Potong Gaji Karyawan Jika Pergi Salat Jumat
Gempa 4,6 SR Guncang Padang Panjang, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Polisi di Buton Utara Dipecat Usai Dilaporkan Perkosa Ibu Mertua, Tak Terima Kini Ajukan Banding