Berebut Jadi Imam Sholat, Jamaah Masjid di Kediri Terlibat Adu Jotos

- Minggu, 17 Desember 2023 | 11:01 WIB
Berebut Jadi Imam Sholat, Jamaah Masjid di Kediri Terlibat Adu Jotos

ERAPOS ONLINE - Gegara berebut jadi imam sholat, jamaah masjid di Kota Kediri, Jawa Timur terlibat adu jotos. Sehingga membuat sejumlah jamaah mengalami luka.

Peristiwa itu terjadi di Masjid Al Muttaqun di Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur, terjadi saat jamaah hendak melaksanakan sholat Maghrib berjamaah pada Rabu (13/12/2023).

Aksi berebut menjadi imam masjid itu pun terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Baca Juga: INFO ORANG HILANG: Remaja Putri Asal Petarukan Pemalang Dikabarkan Hilang, Jika Ketemu Harap Hubungi Keluarga

Berdasarkan informasi yang dihimpun Erapos, keributan diduga dikarenakan masalah internal, antara warga dengan takmir masjid yang diklaim sebagai ahli waris masjid wakaf itu.

Melansir dari detikJatim, Minggu (17/12/2023), peristiwa adu jotos jamaah masjid Al Muttaqun Kota Kediri itu bermula ketika sejumlah keluarga ahli waris tanah wakaf masjid itu bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam sholat Maghrib.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus Handoyo di Tol Cipali, Polisi Tetapkan Sopir Bus Sebagai Tersangka

Padahal, imam masjid saat sholat Maghrib merupakan jatah untuk warga sekitar. Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama warga.

Namun, seorang warga justru mendapatkan penganiayaan saat mencoba menjelaskan kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Polisi Rilis Nama Korban Tewas Kecelakaan Bus Handoyo di Tol Cipali, Berikut Daftar 12 Korban Tewas

Melihat penganiayaan itu, salah satu jamaah bernama Mashuri yang bermaksud melerai justru juga menjadi sasaran penganiayaan.

"Saat itu saya melihat ada jemaah yang dianiaya oleh pihak ahli waris. Saya berusaha melerai justru saya dianiaya beberapa orang yang tidak saya kenal dan berada di kubu ahli waris. Usai kejadian saya melaporkan ini ke pihak kepolisian," Kata Mashuri, dikutip dari detikJatim, Minggu (17/12/2023).

Akibatnya, 3 orang warga mengalami sejumlah luka. Hal itu memancing ratusan warga mendatangi rumah keluarga ahli waris untuk meminta pertanggungjawaban.

Perwakilan pihak ahli waris masjid wakaf bernama Lukman juga mengklaim jika dirinya juga menjadi korban penganiayaan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: era-pos.com

Komentar