GELORA.ME - Victor Lindelof, nama yang mungkin tak sementereng Harry Maguire atau Raphael Varane, namun perannya di lini belakang Manchester United (MU) tak terbantahkan.
Ia bagaikan benteng kokoh yang senyap melindungi gawang Onana. Meski kerap jadi sasaran kritik, kualitas dan determinasinya layak diapresiasi.
Lindelof didatangkan MU dari Benfica pada 2017.
Baca Juga: RANS Nusantara Terjegal di Kandang: Kemenangan Tipis Borneo FC yang Mengejutkan
Awalnya, ia kesulitan menembus skuad utama.
Namun, kerja keras dan determinasinya berbuah manis.
Musim 2019/20, ia menjadi pilihan utama duet Harry Maguire.
Kemampuan membaca permainan dan tekel akurat menjadi senjata Lindleof.
Kemampuan Lindelof beradaptasi dengan berbagai taktik patut dipuji. Ia nyaman bermain dalam formasi empat bek ataupun tiga bek.
Di bawah Erik ten Hag, ia bahkan sempat dipasang sebagai bek sayap kanan, menunjukkan fleksibilitasnya.
Minim Blunder, Maksimal Kontribusi
Dibanding rekan-rekannya, Lindelof memang tak lepas dari kesalahan.
Baca Juga: Pertandingan Penutup Musim Persija Kontra PSS Sleman Tanpa Tiga Pemain Inti
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indonewstoday.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC