Presiden Irlandia Serang Netanyahu di Pemakaman Paus Fransiskus

- Minggu, 27 April 2025 | 17:55 WIB
Presiden Irlandia Serang Netanyahu di Pemakaman Paus Fransiskus


Dalam sebuah komentar yang mengundang perhatian internasional, Presiden Irlandia Michael D. Higgins menggunakan kesempatan di tengah pemakaman Paus Fransiskus untuk mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait kebijakan Gaza.

Pernyataan ini mencuat setelah ketidakhadiran Netanyahu dalam acara pemakaman di Vatikan, yang memicu kontroversi.

Presiden Higgins menyatakan bahwa tidak ada yang salah dengan mengkritik seorang pemimpin yang memperkuat tentara yang melanggar hukum humaniter internasional.

Ia menyoroti kebijakan Israel di Gaza yang dinilai tidak menghormati hak-hak sipil, perempuan, dan anak-anak.

"Sangat keterlaluan bahwa mereka yang mengkritik kebijakan pemerintah Israel dicap antisemit," ujarnya, seperti dimuat The Jerusalem Post pada Minggu, 27 April 2025.

Lebih lanjut, Presiden Higgins mengutuk narasi yang menyebut mereka yang menentang aksi militer Israel di Gaza sebagai pendukung Hamas. Ia menyebutnya sebagai kebohongan besar.

Dalam pidatonya, Higgins juga menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza, menggambarkan blokade yang menghalangi makanan, obat-obatan, dan air sebagai tindakan yang tidak manusiawi.

"Bagaimana mungkin kita tetap diam, jika Anda benar-benar membuat orang kelaparan sampai mati?" ujarnya, mengingatkan akan konsep ketidakpedulian yang sering digambarkan oleh Paus Fransiskus.

Higgins juga menyentil ketidakhadiran Netanyahu di pemakaman Paus, mengatakan bahwa sangat penting bukan hanya siapa yang hadir, tetapi juga siapa yang tidak hadir, sebuah pernyataan yang mengarah pada kritik lebih lanjut terhadap kepemimpinan Netanyahu dalam menghadapi situasi di Gaza.

Israel sebelumnya mengirimkan hanya duta besarnya ke Vatikan, meskipun negara tersebut sempat mengeluarkan cuitan belasungkawa yang kemudian dihapus oleh Kementerian Luar Negeri Israel.

Penghapusan tersebut menambah ketegangan diplomatik antara Israel dan beberapa negara Eropa, termasuk Irlandia.

Komentar ini juga mencuatkan kembali ketegangan antara Irlandia dan Israel, terutama terkait dengan tuduhan antisemitisme di Irlandia.

Sebelumnya, para pemimpin Yahudi Irlandia mengkritik keputusan untuk membiarkan Higgins memberikan pidato utama pada Peringatan Hari Peringatan Holocaust 2025.

Kepala Rabbi Irlandia, Yoni Wieder, mengungkapkan kekhawatiran bahwa pidato tersebut bisa dianggap tidak berarti bagi banyak orang Yahudi Irlandia, mengingat kurangnya pengakuan terhadap antisemitisme di negara tersebut.

Pada tahun lalu, Presiden Higgins menanggapi tuduhan antisemitisme dari Israel, menyebutnya sebagai fitnah yang mendalam, setelah penutupan kedutaan Israel di Irlandia sebagai respons terhadap retorika dan tindakan yang dianggap antisemit.

Dengan ketegangan ini, hubungan antara Irlandia dan Israel terus berkembang, dengan kedua negara menghadapi perbedaan mendalam mengenai kebijakan luar negeri dan hak asasi manusia.

Sumber: rmol
Foto: Presiden Irlandia Michael D. Higgins/Net

Komentar