Sempat Hilang, ASN Temanggung Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu Boyolali

- Sabtu, 26 April 2025 | 16:05 WIB
Sempat Hilang, ASN Temanggung Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu Boyolali


Seoranng pendaki yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Temanggung, Sugeng Parwoto (50) ditemukan meninggal dunia di Gunung Merbabu Boyolali.

Warga Krajan RT 04 /RW 04, Kecamatan Tlogorejo, Kabupaten Temanggung, itu sempat dilaporkan hilang saat pendakian di Gunung Merbabu sejak Minggu (20/4/2025).

Bupati Temanggung Agus Setyawan mengajak seluruh warga setempat mendoakan almarhum Sugeng Parwoto yang merupakan ASN Dinas Kesehatan.

"Mari kita semua mendoakan almarhum Pak Sugeng Parwoto yang sebelumnya sempat dikabarkan hilang kontak saat pendakian di Gunung Merbabu. Beliau baru saja ditemukan tetapi sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata dia melansir ANTARA, Sabtu (26/4/2025).

Sugeng Parwoto, salah seorang ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dan tercatat sebagai warga Krajan RT4/RW4 Tlogorejo, Kecamatan Temanggung.

Dirinya melakukan pendakian Gunung Merbabu sejak Jumat (18/4/2025), melalui jalur Blok Timboa, Dusun Margomulyo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.

Pendaki itu memiliki ciri-ciri kurus, berjenggot, kulit sawo matang. Terakhir kali, Sugeng mengenakan baju abu-abu, bercelana biru dongker, memakai topi putih, dan jaket hitam.

Pada Minggu (20/4/2025), Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menerima laporan adanya pendaki yang hilang.

Tim relawan yang terdiri atas 10 orang, kemudian mulai melakukan pencarian pada Senin (21/4), pukul 08.45 WIB, dengan melibatkan unsur kepolisian, TNI, relawan, dan masyarakat setempat.

Tim gabungan sempat menemukan barang-barang Sugeng di Pos 5 jalur pendakian Gunung Merbabu via Timboa, di antaranya sepatu dan jas hujan.

Setelah misi pencarian selama beberapa hari, pada Kamis (24/4/2025), sekitar pukul 17.30 WIB, tim akhirnya berhasil menemukan Sugeng, namun telah dalam kondisi meninggal dunia. Jasadnya berada di jurang yang terletak antara Pos 3 dan 4.

"Saya sampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa tersebut. Semoga seluruh amal baik almarhum diterima Allah SWT, dan pihak keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan," jelas dia.

Kasubbag Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nurpana Sulaksono, mengatakan pihaknya melaporkan adanya kehilangan pendaki asal Temanggung di Gunung Lawu.

Sebelum hilang, pendakian seorang diri melalui jalur Timboa yang terletak di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.

“Kami mendapatkan laporan pendaki asal Temanggung hilang di Gunung Merbabu,” kata dia

Ia mengatakan lokasi jalur yang dilalui pendaki Gunung Lawu tersebut diketahui merupakan jalur terlarang. Jalur tersebut tidak termasuk jalur pendakian resmi Taman Nasional Gunung Merbabu.

“Karena pendaki ilegal saat dilakukan pengecekan di posko resmi tidak ada. Korban naik Gunung Merbabu bagian timur (jalur tidak resmi),” kata dia.

Dia menjelaskan korban naik Gunung Merbabu pada Jumat (18/4). Kemudian pada Minggu (20/4) malam mendapatkan laporan pendaki hilang.

"Kami sudah melakukan pencarian sejak Senin kemarin. Namun, belum mendapatkan hasil sampai hari ini (Selasa)," kata dia.

Ia menambahkan sesuai aturan siapapun yang mendaki dari jalur terlarang ini akan dikenai sanksi tegas. Pelarangan pendakian di jalur Timboa bukan tanpa alasan.

"Lokasi ini diketahui memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan menyimpan situs arkeologi yang sangat bernilai. Termasuk situs cagar budaya," pungkasnya.

Gunung Merbabu dengan ketinggian 3.142 mdpl terletak di 3 kabupaten yaitu Semarang, Boyolali, dan Magelang. Gunung Merbabu merupakan gunung api tua yang bersebelahan dengan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api aktif.

Gunung Merbabu berasal dari kata 'meru' yang berarti gunung dan 'babu' yang berarti wanita. Gunung Merbabu dikenal sebagai gunung tidur meski sebenarnya memiliki 5 buah kawah, yaitu Kawah Condrodimuko, Kombang, Kendang, Rebab, dan Kawah Sambernyowo.

Sumber: suara
Foto: Ilustrasi evakuasi korban jatuh di gunung. [Humas Basarnas Kendari]

Komentar