Kuasa Hukum Bantah Keaslian Foto Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Saat Main Kartu: Itu AI!

- Sabtu, 26 April 2025 | 12:20 WIB
Kuasa Hukum Bantah Keaslian Foto Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Saat Main Kartu: Itu AI!


Baru-baru ini beredar foto Lisa Mariana bersama Ridwan Kamil sedang bermain kartu.

Foto tersebut memperlihatkan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana tampak Akrab. Kang Emil tengah memegang kartu Uno bersama Lisa. Di antara mereka juga tampak seorang laki-laki.

Lisa Mariana yang mengenakan kaus warna merah muda tampak masih langsing di foto tersebut, jauh berbeda dengan penampilanya saat ini.

Dengan sekejap foto tersebut langsung viral dan menuai sorotan publik di media sosial, tidak sedikit juga yang meragukan keaslian foto tersebut.

Beredar foto Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Main Kartu


Lisa Mariana kedapatan bermaian kartu UNO bareng Ridwan Kamil (Threads)

Beredarnya foto keakraban Ridwan Kamil dan Lisa Mariana itu juga ditanggapi oleh kuasa hukum mantan Gubernur Jawa Barat itu.

"Ah enggak itu kan AI (artificial intelligence) juga, enggak ngerti itu," kata pengacara Ridwan Kaml, Muslim Jaya Butar Butar dikutip dari kanal YouTube Unlocked pada Jumat (25/4/2025).

Kuasa hukum Ridwan Kamil menganggap bahwa segala berita yang beredar di media sosial selama ini hanya rekayasa.

"Saya bilang selama itu di media-media itu anggap hoaks aja lah. Kita ini sekarang kalau mengacunya ke media sosial repot kita, karena banyak hal-hal yang di media sosial itu kontroversi, ada yang begini-begini seperti apa kita gak tahu lah," ujar Muslim.

Beredarnya fot-foto Ridwan Kamil dan Lisa Mariana yang diduga merupakan buatan AI itu menurut Muslim hanya untuk membuat gaduh.

"Sampaikan saja ke pengadilan, kenapa harus begitu, apa untungnya nyampein seperti itu, kan buat gaduh," imbuh Muslim.

Sementara itu saat disinggung perihal kondisi rumah tangga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, kuasa hukum mengatakan bahwa rumah tangga kliennya itu masih baik-baik saja.

"Baik-baik saja, aman-aman enggak ada masalah. Ya beliau kan menghargai proses hukum," ucap Muslim.

Muslim juga menegaskan bahwa Ridwan Kamil masih tinggal bersama sang istri.

"Mereka baik-baik saja kok, masih tinggal bersama. Ya ini kan ujian kan harus bersama-sama melaluinya dengan baik," tutur Muslim.


Setelah membuat laporan terhadap Lisa Mariana, pihak Ridwan Kamil mengaku masih menunggu proses hukum yang sedang berjalan.

Pengacara Ridwan Kamil berharap dalam waktu dekat segera ada informasi baru soal laporan yang dibuat.

"Kami menunggu dari pihak penyidik seperti apa. Nanti kan ada pemberitahuan kepada kami hasilnya seperti apa ya mudah-mudahan seminggu-dua minggu ke depan sudah ada informasi yang kami peroleh," imbuhnya.

Kuasa hukum Ridwan Kamil itu cukup optimis bahwa jalan hukum yang ditempuhnya sudah tepat.

"Karena kan dari awal kami sampaikah bahwa jalur hukum itu memberikan kepastian hukum dan kejelasan hukum, tidak dengan cara-cara menggiring opini. Masyarakat juga sudah bisa menilai apa yang terjadi sekarang ini," ujarnya.

Untuk tuntutan yang diminta oleh Lisa Mariana soal nafkah, kuasa hukum Ridwan Kamil tegas menolak somasi yang dilayangkan selebgram seksi tersebut.

"Kami juga sudah menolak dalam somasinya karena memang kami diminta untuk menafkahi LM dan anaknya," kata Muslim.

Lisa Mariana dianggap tidak memiliki hak untuk mendapatkan nafkah dari Ridwan Kamil. Sedangkan anak yang dilahirkan Lisa Mariana itu menurut Muslim harus ada putusan pengadilan.

"Itu kan kita sudah jawab, LM siapa? Kok minta dinafkahi? Apa hubungan hukumnya? Kan enggak ada," katanya. "Mengenai anak kan harus ada putusan pengadilan," katanya menandaskan.

Sumber: suara
Foto: Ridwan Kamil diisukan berselingkuh dengan selebgram seksi Lisa Mariana

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Terkini