GELORA.ME - Sejumlah bandar udara yang diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) berakhir terbengkalai.
Salah satunya Bandara Ngloram, Blora, Jawa Tengah hingga kini masih sepi.
Citilink, maskapai yang sempat terbang dari bandara ini, sudah menghentikan operasinya sejak Maret 2023.
Hal itu menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya dari eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu.
βPuluhan Bandara hasil karya Jokowi mangkrak seperti ini,β kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Kamis (24/4/2025).
Bandara Ngloram diketahui diresmikan pada 26 November 2021. Menelan anggaran Rp80 miliar.
Meski begitu, Didu tak menyebut bandara apa saja yang mangkrak selain Ngloram.
ππ
Puluhan Bandara hasil karya Jokowi mangkrak seperti ini https://t.co/b2jSxGxIxz
β Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 23, 2025
Diketahui, Pada Februari 2018, Kementerian Perhubungan mengumumkan telah menganggarkan Rp80 miliar (US$6 juta) untuk memperpanjang landasan pacu bandara dan meningkatkan fasilitas pendukung.
Ada rencana untuk mengganti nama bandara menjadi Bandar Udara Abdurrahman Wahid, yang dinamai sesuai dengan nama mantan Presiden ke-4 Indonesia dan sering dipuji sebagai "Bapak Pluralisme Indonesia".
Citilink meresmikan penerbangan dari Jakarta pada 26 November 2021.
Adapun beberapa bandara yang mangkrak dan sepi, di antaranya Kertajati, JB Soedirman, Purbalingga. Selain itu Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya.
Adapun Bandara Kertajati akan berubah jadi bengkel pesawat maskapai domestik hingga internasional.
Diketahui, bandara ini diresmikan operasinya pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama di bandar udara ini.
Hingga saat ini, operasional Bandara Kertajati masih dikatakan tidak maksimal. Hampir tidak ada rute penerbangan di Bandara Kertajati sehingga menjadi sangat sepi.
***
DAFTAR Bandara Yang Sepi Bagai Kuburan, Proyeknya Telan Anggaran Puluhan Miliar!
Sejumlah bandara di Indonesia kian sepi penerbangan, padahal pembangunannya menghabiskan anggaran triliunan.
Padahal, melansir data Kementerian Perhubungan, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ada 27 bandara baru yang dibangun.
Namun, pembangunan infrastruktur nyatanya tak selalu sejalan dengan fungsinya yang optimal.
Lantas, di mana saja bandara yang tergolong sepi?
1. Bandara JB Soedirman Purbalingga
Bandara JB Soedirman di Purbalingga Jawa Tengah dibangun dengan anggaran negara sebesar Rp350 miliar.
Pada pertengahan 2022, Bandara JB Soedirman sempat dioperasikan untuk perjalanan umroh wilayah dari wilayah Purbalingga, Banyumas, dan sekitarnya.
Bandara ini juga sempat digunakan maskapai Citilink dengan tujuan Jakarta-Purbalingga-Jakarta.
Lalu pada Agustus 2022, maskapai Wings Air juga membuka penerbangan ke bandara ini dari Bandara Pondok Cabe.
Sayangnya sepinya penumpang membuat rute penerbangan ditutup pada 19 Agustus 2022.
Pemkab Purbalingga telah berupaya mengaktifkan kembali animo masyarakat menggunakan bandara JB Soedirman lewat sejumlah perjalanan umroh.
2. Bandara Wiriadinata Tasikmalaya
Berikutnya ada Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pembangunan bandara menghabiskan dana kurang lebih Rp30 miliar.
Bandara yang berlokasi di Setiajaya, Kec. Cibeureum, Kabupatn Tasikmalaya ini memiliki panjang landasan pacu 200 meter.
Sepinya penumpang membuat bandara ini sempat mangkrak dan tidak beroperasi. Pada Agustus 2022, maskapai Susi Air membuka rute penerbangan menuju Jakarta.
Sayangnya rute penerbangan dari Wiriadinata ke Halim Perdanakusum hanya beroperasi tergantung permintaan.
Maskapai Citilink juga sempat membuka rute penerbangan ke bandara ini namun ditutup pada Oktober 2023 setelah hanya terbang tiga kali.
3. Bandara Ngloram Blora
Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah difungsikan secara buka β tutup sejak 2021 lantaran sepinya pengunjung.
Padahal pembangunan bandara menelan biaya hingga Rp80 miliar. Bandara Ngloram hanya digunakan untuk penerbangan jemaah umrah.
4. Bandara Kertajati Majalengka
Pemerintah dalam hal ini Komite Percepatan Penyediaan Infastruktur Prioritas (KPPIP) mengakui bahwa salah satu Proyek Srategis Nasional (PSN) yakni Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat merupakan proyek gagal karena sepi penumpang.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian sekaligus Ketua Tim KPPIP Wahyu Utomo mengatakan pencapaian gagalnya Bandara Kertajati dikarenakan belum selesainya infrastruktur pendukung seperti Tol Cisumdawu.
Wahyu menyebut pemerintah baru sadar akses ke Bandara Kertajati kurang setelah lapangan udara itu rampung.
Hal tersebut menunjukkan ketidaksinkronan antara pembangunan bandara dengan akses jalannya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Mengapa Video Monolog Wapres Gibran Menerima Banyak Sentimen Negatif?
Polri dan Kejaksaan Belum Bergeser dari Pola Lama: Bungkam Suara Kritis!
HEBOH! Mantan Paula Verhoeven Meninggal karena Tertular HIV Darinya, Sahabat Baim Wong Bongkar Masa Kelam Ibu Kiano
Gugatlah Daku, Kau Kutinggal Kabur!