GELORA.ME - Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena sikap rendah hati dan reformisnya, wafat pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun akibat komplikasi stroke.
Jenazahnya telah disemayamkan di Basilika Santo Petrus untuk penghormatan publik selama tiga hari, sebelum misa pemakaman yang dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025.
Dengan wafatnya Paus Fransiskus, perhatian dunia tertuju pada konklaf yang akan memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul, dan hanya mereka yang berusia di bawah 80 tahun yang diperbolehkan memilih.
Calon terpilih harus meraih dukungan dua pertiga dari total suara.
Menariknya, dari sembilan kandidat kuat yang digadang-gadang bakal menggantikan Paus Fransiskus, tiga di antaranya memiliki nama depan Peter.
Hal ini memicu spekulasi dan perbincangan mengenai ramalan kuno tentang "Petrus Romanus" atau "Peter dari Roma" yang disebut-sebut akan menjadi paus terakhir sebelum Hari Penghakiman.
Ramalan tentang Petrus Romanus berasal dari manuskrip kuno yang dikenal sebagai "Prophecy of the Popes" atau "Nubuat Para Paus", yang konon ditulis oleh Santo Malachy pada abad ke-12.
Naskah ini terdiri dari 112 frasa pendek berbahasa Latin, masing-masing diyakini menggambarkan karakter setiap paus sejak tahun 1143.
Frasa terakhir dalam naskah menyebutkan bahwa paus terakhir, Petrus Romanus, akan memimpin Gereja di masa penuh penderitaan, sebelum Roma hancur dan dunia menghadapi penghakiman terakhir.
Namun, keaslian naskah ini masih diperdebatkan.
Beberapa sejarawan meyakini bahwa ramalan ini adalah karya dari abad ke-16, bukan abad ke-12, dan mungkin dibuat untuk mendukung kandidat tertentu dalam konklaf saat itu.
Wafatnya Paus Fransiskus telah mengguncang dunia, dengan banyak pemimpin global menyampaikan belasungkawa dan mengenang jasanya.
Presiden AS Donald Trump, Pangeran William, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky termasuk di antara tokoh-tokoh yang dijadwalkan menghadiri pemakaman di Vatikan.
Sementara itu, spekulasi mengenai ramalan Petrus Romanus terus berkembang, terutama dengan adanya kandidat paus baru yang bernama Peter.
Meskipun banyak yang meragukan keaslian ramalan tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa nubuat ini telah menjadi bagian dari narasi spiritual dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu manusia tentang masa depan dan takdir.
Kini, dengan Vatikan yang tengah bersiap menggelar konklaf pasca masa berkabung sembilan hari, umat Katolik dan pengamat dunia mulai bertanya-tanya: jika benar paus berikutnya adalah Peter dari Roma, apakah ini menandai awal dari akhir zaman seperti yang disebut dalam naskah?
Mau percaya atau tidak, satu hal yang pasti ramalan ini sudah menjadi bagian dari narasi spiritual dan budaya yang menggugah rasa ingin tahu manusia tentang masa depan, takdir, dan iman.
Apakah paus berikutnya benar-benar akan bernama Peter dan memenuhi ramalan tersebut? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Sumber: poros
Artikel Terkait
Kebakaran Landa Gedung BPJS di Cempaka Putih
Dilaporkan Relawan ke Polisi soal Ijazah Jokowi, Ini Komentar Dokter Tifa
Ustaz Abdul Somad Resmi Jabat Direktur LP3N
Pembunuhnya Tertangkap, Mayat Pria dalam Karung di Tangerang Bernama Al Bashar, Ini Profesinya!