Teror paket kepala babi dan tikus di kantor Tempo jangan sampai menjadi isu besar yang dapat mencoreng institusi Kepolisian hingga lembaga kepresidenan.
"Jangan sampai seolah-olah benar bahwa paket tersebut sengaja dikirim untuk merusak citra pemerintahan Prabowo yang tidak anti dengan kebebasan pers," kata Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada RMOL, Rabu 26 Maret 2025.
Persoalan paket babi dan tikus, kata Saiful, merupakan masalah serius dan harus segera diatasi serta dicari siapa pengirim berserta otak di belakangnya.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, teror di kantor Tempo merupakan ujian berat bagi Polri. Karena jika kasus tersebut tidak terungkap, maka akan menimbulkan spekulasi bahwa Polri tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya.
"Jangan sampai kasus paket babi dan tikus ini menjadi isu besar, hingga misalnya mencoreng berbagai institusi baik institusi Kepolisian hingga lembaga kepresidenan," pungkas Saiful.
Setelah mendapatkan paket pengiriman bangkai kepala babi pada Rabu 19 Maret 2025, kantor Tempo juga mendapatkan kiriman bangkai tikus dengan kepala terpenggal, pada Sabtu 22 Maret 2025.
Sumber: rmol
Foto: Teror paket kepala babi dan tikus di kantor Tempo/Ist
Artikel Terkait
Selain Ijazah, Risman Sianipar Soroti Skripsi Jokowi yang Ternyata Berbeda dengan Teman Seangkatan
Pertemuan Don Dasco dengan Aktivis Eggi Sudjana Cs peristiwa realitas bukan sekedar April Mob
Juru Parkir Kafe di Pasuruan Nekat Tantang Duel Polisi Terekam CCTV
Tugu Titik Nol di IKN Jadi Bahan Tertawaan di Medsos Karena Bertuliskan Lorem Ipsum