Petugas DLHK Sumut Diintimidasi OTK Bersenpi Saat Gagalkan Aksi Illegal Logging

- Rabu, 24 Mei 2023 | 22:00 WIB
Petugas DLHK Sumut Diintimidasi OTK Bersenpi Saat Gagalkan Aksi Illegal Logging

MEDAN, METRODAILY — Baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara, Yuliani Siregar sudah menunjukkan kinerja positif jajarannya.

Terbaru, organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpinnya tersebut, berhasil mengamankan sekitar 65 meter kubik kayu ilegal dari beberapa daerah di Sumut.

Pihaknya juga menyita beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan illegal logging atau perambahan hutan.

Diakui Yuliani yang juga pernah eselon III di instansi tersebut dan membidangi soal penindakan illegal logging, bahwa ini merupakan hasil operasi pihaknya selama satu bulan terakhir di beberapa kawasan hutan dan lokasi industri pengolahan kayu di Sumut.

Daerah tersebut antara lain, sebut dia, Rawasari (Kabupaten Asahan), Mosa, Siais, Tanah Tombangan, Tolang Jae dan Batang Onang (Kabupaten Tapanuli Selatan.)

“Ada juga dari Mardinding dan Siosar (Kabupaten Karo), Desa Simonis (Labuhanbatu), Balige dan Humbahas termasuk 1.500 kayu bakau di Brandan Barat (Kabupaten Langkat),” ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/5/2023).

Kayu-kayu tersebut, lanjut Yuliani Siregar, kemudian diamankan ke Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), sedangkan untuk alat berat ada tiga yang diamankan DLHK ditambah satu kapal pengangkut bakau ilegal. Untuk alat berat DLHK akan menyerahkan ke pihak berwenang sebagai barang bukti.

“Ada sekitar 65 meter kubik kayu yang kita amankan, itu dimuat dalam sekitar 7 sampai 8 truk pengangkut. Kita terus memburu pelaku illegal logging, memersempit ruang gerak mereka untuk menyelamatkan hutan kita,” ujar mantan kepala bidang perikanan tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut itu.

Diintimidasi

Dalam operasi selama satu bulan terakhir, personel DLHK Sumut juga terpaksa melepas tangkapannya karena mendapat intimidasi dari orang tidak dikenal (OTK) bersenjata api.

Diungkapkan Yuliani, ini terjadi di Tapanuli Selatan. Dari tiga truk kayu tanpa dokumen sah yang sudah diamankan, petugas kemudian didatangi OTK bersenjata api (senpi) yang merampas kembali truk kayu dimaksud. Beberapa kayu yang sudah sempat diturunkan kini dijadikan barang bukti.

Menurut dia, intimidasi kerap menjadi persoalan petugas DLHK di lapangan. Karena itu pihaknya kerap meminta dukungan TNI dan Polri. Kerjasama juga dijalin dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli penyelamatan hutan.

“Ada pihak bersenjata laras panjang yang datang dan mengintimidasi polisi hutan kita, kita terkadang terpaksa menghindari bentrok. Ada juga massa yang melakukan perlawanan sehingga dalam penanganannya kita harus susun strategi dengan baik agar bisa mengamankan alat berat atau kayu sitaan,” urainya.

Karena itu, DLHK Sumut terus berkoordinasi dengan Kodam I/BB dan Polda Sumut untuk menghentikan kegiatan illegal logging di Sumut. Dia yakin keterlibatan TNI dan Polri bisa menghentikan kegiatan illegal logging di Sumut.

“Apalagi ini salah satu concern-nya pak gubernur ditambah banyaknya bencana alam seperti banjir bandang, tanah longsor dan lainnya karena rusaknya hutan, kita akan perkuat koordinasi dengan TNI dan Polri agar masalah ini cepat tuntas,” pungkasnya. (pwh)

Sumber: metrodaily.jawapos.com

Komentar