JAKARTA, KOMPAS.com - Heru Budi Hartono ketika dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta mengaku menerima tiga titah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tiga perintah itu berkait penanganan tiga persoalan di Jakarta.
"Ya, kan jelas begitu selesai dilantik, beliau (Jokowi) memerintahkan ada tiga besar (persoalan Ibu Kota yang harus ditangani)," kata Heru saat wawancara khusus dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Heru Budi Kebut Pembebasan Lahan untuk Sodetan Ciliwung, Proyek Titipan Jokowi?
Ketiga titah dari Jokowi, yakni penataan tata ruang, penanganan kemacetan, dan penanggulangan banjir.
Heru memastikan, dia dan jajarannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menyelesaikan tiga persoalan itu satu per satu.
"Penataan tata ruang, penyelesaian banjir, penyelesaian kemacetan, ya satu-satu, pelan-pelan, kami uraikan," tutur dia.
Khusus untuk menangani banjir di Ibu Kota, Heru Budi sejak dilantik bergerak cepat membebaskan lahan untuk meneruskan pembangunan Sodetan Kali Ciliwung.
Sodetan ini bakal bermanfaat mengurangi debit banjir di Ibu Kota.
Baca juga: Dipuji Jokowi karena Cepatnya Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung, Heru Budi: Kerja Bersama
Karena itu, ia menekankan, Sodetan Kali Ciliwung merupakan program yang harus dirampungkan. Terlebih, Sodetan Kali Ciliwung merupakan proyek strategis nasional (PSN).
"(Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung) tugas yang diserahkan kepada saya untuk bisa diselesaikan. Untuk siapa? Ya untuk kepentingan masyarakat," tegas Heru.
"Namanya gubernur itu, se-Indonesia, adalah perpanjangan pemerintah pusat. Apalagi ini (Sodetan Kali Ciliwung) PSN kan. PSN ya harus kami selesaikan," imbuh dia.
Adapun wawancara khusus dengan Heru Budi dapat Anda saksikan dalam video berikut ini:
Proyek Sodetan Ciliwung
Sebagai informasi, pembangunan Sodetan Kali Ciliwung merupakan program yang terdiri dari pembangunan jalur masuknya air (inlet) dan pembangunan jalur keluarnya air (outlet) untuk disalurkan ke Kanal Banjir Timur.
Sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet di Bidara Cina dan outlet di Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Sodetan Ciliwung nantinya berfungsi mengalirkan sebagian air dari Ciliwung ke KBT saat debit air tinggi.
Dengan demikian, tidak semua air Ciliwung mengalir ke daerah hilir dan meluap ke permukiman warga.
Program ini tak sempat dirampungkan era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Siasat Sat Set Heru Lanjutkan Normalisasi Ciliwung: Percepat Kompensasi dan Pembebasan Lahan di Rawajati
Saat meninjau proyek ini Januari lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan, pembangunan Sodetan Ciliwung ditargetkan rampung pada April 2023.
Namun, berdasarkan keterangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Maret lalu, Sodetan Ciliwung ditargetkan beroperasi Juni 2023.
Berdasarkan data Pemprov DKI, ada 24 kepala keluarga (KK) ber-KTP DKI Jakarta yang direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) karena terdampak pembangunan outlet.
Ke-24 KK itu direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur. Sementara itu, warga terdampak yang tidak ber-KTP DKI Jakarta dipulangkan ke daerah asal.
Sumber: megapolitan.kompas.com
Artikel Terkait
[INFO] Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berani Buat Terobosan: Harus Bisa Beradaptasi & Manfaatkan Peluang!
Wpsora: Menyediakan Solusi Digital untuk Bisnis Modern di Indonesia
Gesekkan Anu hingga Chat Mandi Bareng, Pegawai Wanita Polisikan Anggota Dewan Jakarta Barat
Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution