Inisiasi Pembentukan Koalisi Besar, Golkar Tawarkan Proposal Paket Prabowo-Airlangga

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 11:00 WIB
Inisiasi Pembentukan Koalisi Besar, Golkar Tawarkan Proposal Paket Prabowo-Airlangga

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Nusron Wahid mengaku jika partainya menawarkan paket pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto di dalam pembentukan Koalisi Besar.

Inisiasi pembentukan koalisi itu dilakukan bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sejak awal telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Sementera Golkar diketahui telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Ya, itu proposal kami. Karena apa? Karena kalau koalisinya itu ada dua merger dua koalisi, maka kalau presidennya (usulan) dari KKIR, wajar dong kalau kemudian wakilnya dari KIB," kata Nusron dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan di Youtube, Jumat (19/5/2023).

Ia mengklaim bahwa Golkar layak mendapat posisi cawapres. Sebab, menurut Nusron, kekuatan politik KIB lebih besar dibandingkan KIR.

"Dan anggota KIB paling besar adalah Golkar, maka menjadi wajar dong (menawarkan cawapres)," ucap Nusron.

"Saya kira gitu aja logika yang mau kita tawarkan," tambahnya.

Baca juga: Golkar: Dedi Mulyadi Keluar karena Alasan Pribadi, Bukan gara-gara Ridwan Kamil

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa Koalisi Besar belum terbentuk. Lobi politik pun masih terus dilakukan Golkar dengan dua parpol KIB yang lain, agar mau bergabung di dalam rencana pembentukan Koalisi Besar.

"Yang baru sudah jadi kan ini ada dua deklarasi, yang sudah tanda tangan, yaitu KKIR dan KIB Sudah tanda tangan (masing-masing)," ujarnya.

Baca juga: Soal Pengganti Dedi Mulyadi, Golkar: Mungkin Harus Ada Dua Orang

"(Lalu) bagaimana ini menjadi dua tanda tangan nanti, kan ini proses. Saya sedang berusaha meyakinkan anggota koalisi kami di mana di PAN dan di PPP untuk yuk kita gabung menjadi satu (merger KIB dan KKIR)," pungkas Nusron.

Sumber: nasional.kompas.com

Komentar