SEMARANG, KOMPAS.com - Almarhum ABK (16) yang merupakan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan dikenal oleh tetangganya sebagai remaja yang kecil, pendiam, dan ramah.
"Anaknya itu kecil, pendiam, dan ramah. Kalau di rumah itu enggak pernah kemana-mana. Makanya saya kaget lihat berita di internet," tutur tetangga ABK, Sunarso, saat ditemui Kompas.com.
Tetangga yang merupakan seorang purnawirawan itu menyebutkan ABK sudah sejak kecil tinggal di lingkungan tersebut bersama ibunya. Sementara ayahnya sebelumnya melakukan dinas di Kejaksaan Tinggi Papua.
"Pak Nico (ayah korban) asalnya dari Merauke, tapi sekarang jadi Pj Gubernur di Papua Pegunungan. Sedangkan ibunya asli Puwodadi. Makanya besok pagi dimakamkan di Purwodadi," lanjutnya.
Baca juga: Kronologi Remaja Diduga Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Meninggal di Kamar Kos Semarang, Polisi Periksa 3 Orang
Tepatnya dikembumikan di Makam Katholik Desa Jatiharjo, Purwodadi pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (20/5/2023).
Sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (19/5/2023) rumah duka di Plamongan Indah, daerah Penggaron, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang sudah ramai dipadati warga yang melayat.
Sementara Misa Pemberkatan dilakukan pukul 20.00 WIB. Sebagian pelayat merupakan teman sekolah ABK. Sedangkan sebagian lainnya merupakan sanak saudara dan warga sekitar.
"Pemakamannya jam 7 dibawa ke Purwodari, karena ibunya asalnya dari sana. Kabarnya jenazah masih di RSUP Kariadi, jam 8 bilangnya sidah dipersiapkan patwal tadi," tuturnya.
Baca juga: Jenazah Putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Bakal Dimakamkan di Purwodadi
Sebelumnya diberitakan remaja perempuan yang juga anak terakhir di keluarganya itu meninggal dengan tidak wajar pada Kamis (18/5/2023) malam.
Hal itu terjadi usai korban sempat diajak temannya pergi ke rumah kos Venus, Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kamis (18/5/2023).
Sesampai di lokasi kos, korban diajak menenggak minuman keras. Tak selang lama, korban mengalami kejang-kejang. Kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit Elisabeth, Kota Semarang. Namun, nyawanya tidak terselamatkan, alias meninggal.
"Pagi itu kasak kusuk kan saya keluar ibu-ibu itu bilang, putrinya ibu Niko itu meninggal di Rumah Sakit Elisabeth katanya sakit gitu, itu aja terus saya beranagkat kerja," lanjut Sunarso.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny S Lumbantoruan membenarkan hal tersebut. Pihak keluarga korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Semarang, Jumat (19/5/2023).
"Korban berusia 16 tahun, masih pelajar. Dari pihak ibunya membuat laporan polisi di sini," ungkap Donny, Jumat (19/5/2023).
Pihaknya kemudian mendatangi lokasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sedangkan korban masih berada di RSUP dr Kariadi Semarang, guna dilakukan kepentingan lebih lanjut.
"Sekarang ini masih menunggu hasil otopsi, sedang dilakukan otopsi. Masih kita cek dulu, hasil otopsinya seperti apa," katanya.
Sumber: regional.kompas.com
Artikel Terkait
Pria Asal Bekasi Beberkan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja, Ada Teman yang Disetrum
Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah
Sosok Jan Hwa Diana, Pengusaha Surabaya Denda Karyawan Sholat Jumat Lebih dari 20 Menit
Pria Asal Bekasi Beberkan Pengalaman Jadi Admin Judol di Kamboja, Gak Capai Target Kena Hukum