Mabuk, Suami di Pati Pukuli Istri yang Hamil hingga Tewas, Sebut Korban Jatuh dari Motor, Ini Kisahnya

- Rabu, 17 Mei 2023 | 11:01 WIB
Mabuk, Suami di Pati Pukuli Istri yang Hamil hingga Tewas, Sebut Korban Jatuh dari Motor, Ini Kisahnya

KOMPAS.com - Mustain (27), warga Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ditangkap atas kasus pembunuhan istrinya sendiri, Melia Dmayanti (24) yang hamil 2 bulan.

Mustain dan Melia memiliki tiga orang anak. Si sulung berusia sembilan tahun, anak kedua berusia lima tahun dan anak ketiga berusia 18 bulan.

Kasus tersebut berawal saat Mustain mengabari keluarga jika istrinya, Melia sakit keras karena kecelakaan jatuh dari motor pada Minggu (14/5/2023) dini hari.

Lalu pada Minggu siang sekitar pukul 11.00 WIB, Melia dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pati.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Ibu Muda di Pati yang Ternyata Korban Pembunuhan

Sayangnya nyawa Melia tak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah Melia kemudian dikebumikan di pemakaman Desa Ngemplak Kidul.

Saat jenazah dimandikan, keluarga korban curiga karena ada luka fisik yang ada di tubuh Melia.

Walau jenazah Melia sudah dimakamkan, keluarga memilih melapor ke polisi. Makam Melia pun dibongkar untuk otopsi pada Senin (15/5/2023).

Terungkap banyak bekas luka memar di tubuh dan kepala Melia. Polisi pun menyatakan Melia tewas dianiaya suaminya sendiri dan bukan karena kecelakaan.

Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Sumy Hastry Purwanti menjelaskan dari hasil otopsi, korban diketahui meninggal setelah mendapatkan pukulan berkali-kali dari hasil autopsi.

"Sudah jelas (kematiannya) tidak wajar. Kami temukan tanda-tanda kekerasan di tubuh dan kepalanya," kata Sumy, Senin.

Baca juga: Hajar Istrinya yang Hamil hingga Tewas, Mustain Menyesal, Ini Pengakuannya

Ia mengatakan dari tanda yang ada, korban menerima pukulan bukan hanya satu kali, melainkan berulang kali.

"Dari luka yang terlihat, sepertinya korban dipukuli pakai tangan berkali-kali sampai tidak berdaya. Akibatnya ada perdarahan pada bagian dalam dada dan kepala korban. Setelah itu korban tidak segera mendapat pertolongan hingga akhirnya meninggal dunia," jelas Sumy.

Terkait kehamilan korban, Sumy belum bisa memberikan keterangan pasti.

"Belum kami periksa. Diduga (usia kandungan) masih dua bulan, maka perlu tes kehamilan karena rahimnya masih tampak normal," ucap dia.

Pelaku dalam kondisi mabuk

Pembunuhan berawal saat pelaku pergi keluar rumah untuk pesta miras dengan teman-temannya pada Sabtu (13/5/2023).

Pada Minggu (14/5/2023) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, tersangka pulang dalam kondisi mabuk.

Melihat bayinya yang berusia 18 bulan tak mengenakan diapers, pelaku pun mengajak istrinya berboncengan naik motor.

Rencananya, pelaku mengajak istrinya untuk membeli diapers. Di tengah perjalanan sekitar pukul 02.00, keduanya pun cekcok saling tuduh berselingkuh.

Tersangka kemudian menghentikan laju motornya di lapangan Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Pati, hingga penganiayaan itu terjadi.

Baca juga: Emosi Dituding Selingkuh, Mustain Hajar Istrinya hingga Tewas, tapi Mengarang Cerita Korban Kecelakaan Motor

Emosi dituding selingkuh, tersangka yang mabuk langsung membabi buta menghajar istrinya.

Bagian kepala istrinya dipukuli, dicekik lehernya hingga jatuh tersungkur dan ditendangi di bagian dada dan kepala.

Panik melihat istrinya tak sadarkan diri, pelaku membawa korban ke rumah keluarganya di Desa Soneyan.

"Korban tak sadarkan diri dan tersangka panik lalu membawanya pulang ke rumah keluarga tersangka di Desa Soneyan. Saat itu dibilang jatuh dari motor. Siangnya korban dibawa ke RSI Pati namun sudah meninggal dunia," kata Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama.

Baca juga: Ketua KPU Pati Mundur dan Pilih Nyaleg DPRD Lewat PDI-P: Idolakan Bung Karno

Mengaku menyesal

Mustain mengaku tega memukuli istrinya karena jengkel dituding selingkuh.

"Saya dibilang hanya beban bagi dia dan saya juga dituduh selingkuh dengan janda, padahal tidak, hanya teman curhat," tutur Mustain saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Pati, Selasa (16/5/2023).

Ia mengaku hubungannya dengan sang istri kurang harmonis. Bahkan ia pernah akan menceraikan istrinya.

"Saya pernah minta cerai dan anak-anak saya yang urus, namun dia tak mau," kata pekerja serabutan ini.

Mustain mengaku menyesal telah mengakhiri hidup istrinya. Usai menganiaya istrinya, Mustain yang panik kemudian berbohong dengan mengarang cerita jika istrinya sekarat akibat terjatuh dari motor saat diboncengkannya.

Baca juga: Sosok MS Ayah yang Bunuh Bayinya di Pati, Penganggur dan Masih Usia 20 Tahun

"Dini hari itu saya sempat cari bantuan pinjam mobil sana sini untuk antar istri ke rumah sakit tapi belum ada yang respons. Baru siang itu diantar keponakan ke rumah sakit, namun istri saya dinyatakan meninggal. Saya sangat menyesal," kata Mustain.

Ia mengaku tahu istrinya sedang hamil, tapi tak tahu usia kandungannya.

"Saya tahu istri hamil, tapi tidak tahu berapa bulan. Sebab dia tidak mau saya periksakan ke dokter. Bilangnya dia malu karena sudah punya tiga anak dan hamil anak keempat," kata Mustain.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Khairina, Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus), Tribun Jateng

Sumber: regional.kompas.com

Komentar