Pernyataan Jokowi Soal Sosok Capres Dibutuhkan Indonesia, Begini Respon Kubu Ganjar dan Prabowo

- Selasa, 16 Mei 2023 | 17:00 WIB
Pernyataan Jokowi Soal Sosok Capres Dibutuhkan Indonesia, Begini Respon Kubu Ganjar dan Prabowo

WARTAKOTALIVE.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebut sejumlah kriteria calon presiden (Capres) dibutuhkan Indonesia.

Presiden Jokowi sampaikan kriteria capres dibutuhkan Indonesia itu saat acara puncak�Musyawarah Rakyat�(Musra), yang digelar pada Minggu (14/5/2023).

Salah satu kriteria yang ditegaskan Presiden�Jokowi�adalah sosok yang pemberani dan dekat dengan rakyat.

Presiden Jokowi diketahui tidak menyebut nama hingga muncul berbagai tafsiran soal sosok yang dimaksud.

Dari hasil Musra ada tiga nama Capres yang kemudian diusulkan Jokowi.

Ketigannya yakni, yakni Gubernur Jawa Tengah�Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan)�Prabowo Subianto, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dari ketiga nama itu, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto disebut-sebut menjadi sosok yang dimaksud Jokowi.

Kubu Ganjar

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, mengklaim sosok berani yang dimaksud�Jokowi�adalah�capres�dari partainya yaitu Ganjar Pranowo.

Ia mencontohkan salah satu sikap Ganjar yang berani saat gagalnya perhelatan Piala Dunia Timnas U-20.

Saat itu Ganjar dengan lantang menolak kehadiran Timnas Israel karena memegang teguh amanat Bung Karno berkaitan dengan kemerdekaan Palestina yang sesuai konstitusi.

Buntut penolakan itu Ganjar disebut sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Ganjar menerima banyak sentimen buruk dari masyarakat akibat sikapnya itu.

"Pertama, soal berani, saya kira satu-satunya�capres�yang teruji keberaniannya keberaniannya dan nyalinya itu ya bisa ditunjukan langsung misalnya dalam kasus Piala Dunia U-20."

"Mayoritas suara publik itu menghendaki Israel boleh tampil, sementara demi sejarah kita dan konstitusi kita, potensi kerentanan ancaman terhadap pelaksanaan kegiatan itu Pak Ganjar berani mengambil resiko kehilangan popularitas dan dibenci, dibully orang."

"Artinya dia mau mempertaruhkan dengan apa yang dia yakini benar," kata Deddy dikutip dari tayangan youTube�Kompas TV,�Selasa (16/5/2023).

Menurut Deddy, berani yang dimaskud�Jokowi�dimaknai dengan sebuah tindakan nyata seperti yang dilakukan Ganjar.

"Berani kan tidak hanya berani fisik, katakanlah hanya berani lewat narasi ya tapi berani dalam tindakan itu juga penting dan itu dibuktikan Ganjar," pungkasnya.

Kubu Prabowo

Sementara Wakil Ketua Gerindra, Habiburokhman, menilai Prabowo memiliki persamaan frekuensi dengan�Jokowi.

Habiburokhman menganggap kriteria yang dimaksud�Jokowi�saat Musra ada dalam diri Ketua Partai Gerindra itu.

"Kita�nggak�mau klaim paling memenui Pak Prabowo, tapi apa yang disampaikan�Jokowi�itu sama persis dengan narasi yang disampaikan Pak Prabowo, persoalan Indonesia menghadapi di konteks global atau internasioanal," katanya, dikutip dari youTube�Kompas TV, Selasa (16/5/2023).

Menurutnya, Prabowo juga merupakan pemimpin tangguh dan berani yang dibutuhkan Indonesia saat ini untuk menghadapi tantangan global tersebut.

"Dan itu menuntut kita untuk memiliki kepemipinan yang tangguh, paham dan berani bersikap melindungi kepentingan bangsa dan negara," kata Habiburokhman.

Sehingga, menurut Habiburokhman, wajar jika banyak pihak yang menilai sosok yang dimaksud Jokowi adalah Prabowo.

Senada dengan ucapan Habiburokhman, Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer juga mengklaim bahwa sosok yang dimaksud�Jokowi�adalah Prabowo.

Menurut Ebenezer, kriteria�Jokowi�tersebut telah sesuai dengan sosok�Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, Prabowo adalah pemimpin berani dan tahu keinginan rakyat.

"Pidato presiden di acara Musra relawan�Jokowi�sebenarnya sudah tergambar dengan jelas. Kriteria kepemimpinan yang diinginkan rakyat pasti selaras dengan keinginan Jokowi"

"Yaitu pemimpin yang memiliki keberanian dan tahu keinginan rakyat dan sikap Presiden Jokowi jelas sekali arahnya yaitu ke Pak Prabowo," katanya, pada Senin (15/5/2023), ketika dihubungi�Tribunnews.com.

Pidato�Jokowi

Dalam puncak Musra, Presiden�Jokowi�memberikan pidato berapi-api di hadapan relawannya.�

Jokowi berbicara soal kriteria pemimpin yang diinginkan rakyat hingga soal kesempatan Indonesia menjadi negara maju.

Dalam pidatonya,�Jokowi�mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.

"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih."�

"Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat."�

"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," kata Jokowi, pada Minggu (14/5/2023).

Selain itu,�Jokowi�menegaskan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani yakni pemberani demi kepentingan rakyat.

"Dan pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat,"�kata�Jokowi dengan suara yang meninggi dan gestur tangan yang tegas.

"Dan pemimpin harus tahu dan paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana dan mampu memanfaatkan peluang yang ada."

"Bukan rutinitas, bukan rutinitas. Bukan hanya duduk di istana, bukan hanya rutinitas, bukan duduk di sana dan tanda tangan, bukan itu," kata�Jokowi.

Jokowi juga bercerita soal Indonesia yang digugat oleh Uni Eropa di WTO soal ekspor bijih nikel.

Mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan bahwa Indonesia takkan berhenti ketika digugat oleh negara lain.

Jokowi meminta negara Indonesia tak usah takut dan gentar jika digugat oleh negara lain.

Dalam hal ini, ia kembali menegaskan soal keberanian.

(Tribunnews.com/Milani Resti Dilanggi/Malvyandie H/Reynas Abdila)

Sumber: wartakota.tribunnews.com

Komentar