JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh menjadi partai politik terakhir yang mendaftarkan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI ke KPU RI, Minggu (14/5/2023) malam.
Pantauan Kompas.com, Partai Buruh sempat membawa mesin printer ke kantin KPU RI beberapa jam sebelum mendaftar secara resmi, untuk mencetak beberapa dokumen.
Sekretaris Jenderal Partai Buruh, Ferri Nuzarli mengatakan, proses persiapan pendaftaran ini berlangsung lancar.
"Biasanya yang muncul terakhir selalu jadi pemenang," kata Ferri kepada wartawan.
Baca juga: Partai Buruh Uji Formil Lagi ke MK dan UU Ciptaker
Partai Buruh mendaftarkan bacaleg DPR RI sebanyak 580 orang dari 84 daerah pemilihan (dapil), alias memanfaatkan kuota maksimal.
Sementara itu, pendaftaran bacaleg Partai Buruh di tingkat DPRD tidak maksimal.
Di tingkat provinsi, Partai Buruh mendaftarkan bacaleg di 297 dari 301 dapil tersedia, dengan jumlah 1.888 bacaleg dari 2.372 kursi yang ada.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, disebut tidak masuk dalam daftar bacaleg.
Sementara itu, di tingkat kabupaten/kota, ada 13.500 bacaleg Partai Buruh yang didaftarkan, selisih 5.962 dari jumlah kursi tersedia.
Baca juga: Uji Formil UU Ciptaker, Partai Buruh Nilai Perppu Tak Bisa Disahkan Jadi Omnibus Law
Pemeriksaan kelengkapan dokumen Partai Buruh akan terus dilanjutkan setelah pendaftaran ditutup pada pukul 23.59 malam ini.
Namun, jika terdapat ketidaklengkapan berkas, maka praktis Partai Buruh tidak dapat melengkapinya karena masa pendaftaran sudah selesai.
Ferri dkk optimistis mereka dapat meraup sedikitnya 6 juta suara pada Pemilu 2024 dengan memaksimalkan basis suara kelas pekerja di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Batam.
"Kami targetkan minimal 23 kursi (DPR RI)," ujar dia.
Sumber: nasional.kompas.com
Artikel Terkait
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
Sudahi Intervensi Prabowo, Jokowi Harus Contoh SBY dan Megawati
[BREAKING] Jokowi Pilih Tunjukkan Ijazah ke Wartawan Ketimbang ke Massa TPUA
Polisi Minta Kuitansi Saat Warga Laporkan Sepeda Hilang di Stasiun MRT, Kok Bisa?