Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo kemungkinan akan diumumkan pada Agustus 2023. PPP yang kini bergabung bersama PDI Perjuangan untuk mengusung Ganjar tidak mau terburu-buru menentukan cawapres.
"Nanti lah. mungkin mulai mengerucut di bulan Agustus," ujar Arsul usai mengikuti Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu, 14 Mei 2023.
Dia membeberkan nama-nama yang berpotensi menjadi cawapres Ganjar, seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, bahkan Airlangga Hartarto. Menurut dia, semua nama itu masih terbuka menjadi pendamping Ganjar di Pilpres 2024. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri sudah mengantongi 10 nama cawapres.
"Kan tadi saya sampaikan, nama cawapres itu masih terbuka. Kan Bu Mega juga menyebutkan ada 10 nama di kantong beliau kan. Kita tidak tahu persis siapa nama-nama yang ada, artinya semua terbuka ya, kita tidak bisa berandai-andai dan kita tidak bisa memaksakan," ujar dia.
Baca Juga: Terima Nama Capres-Cawapres Usulan Musra, Jokowi: Saya akan Bisikan ke Partai-Partai
PPP, kata Asrul, tidak keberatan bila cawapres bukan berasal dari partai berlambang Ka'bah itu. Cawapres ditentukan dengan melakukan musyawarah atau dialog di antara koalisi pendukung Ganjar.
"Ya karena kan begini nanti koalisi pengusung partai itu, saya punya keyayikan tidak hanya PDI Perjuangan dan PPP ya. Yang terkait dengan Pak Ganjar ada partai-partai lain, semuanya kan harus bermusyawarah, ya pada akhirnya kan agar seperti itu dan kata kuncinya memang musyawarah ya untuk kita mufakat menyetujui satu nama," terang dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news GELORA.ME
Sumber: medcom.id
Artikel Terkait
RK Polisikan Lisa Mariana, Atalia Percaya Karma: Kalau Suami Saya Salah, Hukum Alam Menanti
RK Polisikan Lisa Mariana, Atalia Percaya Karma: Kalau Suami Saya Salah, Hukum Alam Menanti
Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Akan Pengaruhi Sikap PDIP pada Gibran
RK Polisikan Lisa Mariana, Atalia Percaya Karma: Kalau Suami Saya Salah, Hukum Alam Menanti