WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Gerindra mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Sabtu (13/5/2023).
Berdasarkan pantauan wartakotalive.com dilokasi, rombongan Partai Gerindra tiba sekira pukul 13.15 WIB.�
Namun rombongan kader dari Gerindra harus menunggu terlebih dahulu, karena kader dari Partai Bulan Bintang masih ada di area KPU RI.�
Saat elite dari Gerindra ingin masuk, mereka sempat adu mulut hingga saling dorong dengan tim pengamanan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.�
Baca juga: Rencananya, Besok Partai Gerindra Bakal Daftarkan Bacalegnya ke KPU DKI Jakarta
Baca juga: Undur Diri Dari Golkar, Dedi Mulyadi Pindah ke Gerindra? Ini Kata Prabowo!
Baca juga: Ketua DPP PKB Faisol Riza Yakin Partai�Golkar Bakal Bekerja Sama dengan Gerindra dan PKB di Pilpres
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman secara tegas mengatakan bahwa ia mempermasalahkan soal kartu identitas yang diberikan oleh KPU RI.�
"Ini kan sudah bawa ID Card. Ini ada masalah apa bang? Sudah bawa kartu, tetapi belum bisa masuk juga," kata Habiburokhman..�
"Dari Partai Amanat Nasional (PAN) harusnya dievaluasi. Diberikan kekuasaan sedikit sudah sangat otoritatif. Kami kan wakil rakyat. Ini sangat menyulitkan," ujar Habiburokhman.
Sebelumnya, terjadi juga pada keributan dari Partai Amanat Nasional (PAN) saat mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jumat (12/5/2023).
Berdasarkan pantauan wartakotalive.com dilokasi, rombongan Partai PAN tiba sekira pukul 14.05 WIB.�
Namun, saat tiba Partai PAN sempat dorong-mendorong dan adu mulut dengan pengamanan dalam (pamdal) yang tergabung dalam Tim Jagat Saksana dari KPU RI.�
Terlihat sejumlah kader dari Partai PAN� lakukan aksi dorong-mendorong dengan Pamdal KPU, untuk ikut masuk dalam ruangan pendaftar caleg.�
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sumber: wartakota.tribunnews.com
Artikel Terkait
Viral Lagi Solo Raya Bakal Pisah dari Jateng, Jadi Provinsi Daerah Istimewa Surakarta
Cerita Mentan Amran Ditegur Wapres Gara-Gara Tutup Perusahaan Milik Mafia Beras
Kasus Pemerkosaan oleh Dokter PPDS di RSHS Bandung Diduga Diketahui Satpam
Paula Verhoeven Minta Bantuan Hotman Paris, Ngaku Disudutkan dan Dibuat Malu Se-Indonesia