Kunci Kesehatan Otak: Strategi Mengatasi 8 Kebiasaan Buruk yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif

- Sabtu, 27 Januari 2024 | 14:00 WIB
Kunci Kesehatan Otak: Strategi Mengatasi 8 Kebiasaan Buruk yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif

GELORA.ME - Otak adalah organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran besar dalam mengatur berbagai fungsi tubuh dan kognitif.

Kebiasaan buruk yang sering diabaikan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan otak.

Berikut ini akan membahas delapan kebiasaan buruk yang dapat merusak otak dan bagaimana menghindarinya.

1. Kurang Tidur

Kurang tidur dapat memiliki dampak serius pada kesehatan otak. Saat tidur, otak memproses informasi, mengkonsolidasikan ingatan, dan melakukan perbaikan sel-sel saraf yang rusak. Jika seseorang terus-menerus kurang tidur, dapat menyebabkan masalah kognitif, penurunan daya ingat, dan risiko gangguan kesehatan mental.

Cara Menghindarinya: Aturlah jadwal tidur yang teratur, hindari konsumsi kafein atau gula sebelum tidur, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

2. Kurang Berolahraga

Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk tubuh tetapi juga untuk otak. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pertumbuhan sel-sel saraf, dan meningkatkan produksi neurotransmitter yang mendukung kesehatan mental.

Cara Menghindarinya: Sisihkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Pilih aktivitas yang Anda nikmati, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.

3. Kurang Asupan Nutrisi

Makanan yang sehat mendukung fungsi otak yang optimal. Kekurangan nutrisi tertentu, seperti asam lemak omega-3, vitamin B, dan antioksidan, dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif.

Cara Menghindarinya: Konsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti ikan berlemak, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4. Stres Berlebihan

Stres kronis dapat merusak struktur otak dan memengaruhi fungsinya. Hormon stres seperti kortisol dapat merusak sel-sel saraf dan menghambat pertumbuhan sel-sel baru.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pronusantara.com

Komentar