GELORA.ME - Sebuah unggahan di X.com ramai memperbincangkan penyakit raja singa atau sifilis. Akun @darkside_me0 menanyakan bagaimana cara pengobatan sipilis yang benar.
"Saran dong, yang pernah mengalami sifilis, by the way pengobatan yang benar itu bagaimana agar sembuh total. Kira-kira obat suntik penicilin efektif atau tidak, sharing boleh ya. Titer saya sekarang 1:8", tulisnya.
Unggahan pada Rabu (17/1/2024) kemarin telah mencapai 185 ribu penayangan. Ratusan akun menanggapi seputar penyakit raja singa atau sifilis ini.
Tak sedikit yang berbagi tentang pengalaman mengobati penyakit raja singa atau sifilis ini, salah satunya seperti akun @tartapplesauce
‘Suntik penisilin tiga kali tiap minggu, setelah pengobatan nanti cek di bulan 1,3,6,12, dan bulan ke 24 setelah pengobatan. Uji RPR/TPHA pasti positif, tapi VDRL negatif, itu artinya sudah sembuh’, balas @tartapplesauce mengenai sifilis.
Mengenal Sifilis
Sifilis atau dikenal penyakit raja singa merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri.
Diawali dengan timbulnya luka tanpa disertai nyeri pada alat kelamin, rektum, atau mulut. Sifilis ditularkan penderitanya dari kontak kulit atau selaput lendir luka.
Jika penyakit raja singa atau sifilis ini bisa didiagnosa lebih awal maka dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik.
Penyebab penyakit raja singa dapat berada dalam waktu yang lama dengan status tidak aktif bahkan hingga satu dekade dari infeksi awal.
Namun bakteri sifilis yang ada pada tubuh bisa aktif tanpa diketahui penderitanya. Penyakit raja singa ini dapat memberi kerusakan pada organ lain.
Kerusakan jantung, otak, dan kematian menjadi risiko bagi penderita penyakit raja singa. Sifilis juga bisa menular dari ibu ke anak yang belum lahir atau janin.
Fakta Sifilis
Sifilis di Indonesia termasuk penyakit yang mengalami angka peningkatan cukup tinggi terutama pada remaja.
Penyakit raja singa meningkat sebanyak 70 persen dalam lima tahun, tercatat pada 2018 penderita sifilis mencapai 12.484 kasus dan menjadi 20.783 kasus pada 2022.
Disebabkan stigma di masyarakat dan rasa malu penderitanya, hanya 41 persen yang memilih berobat atau mengakses layanan pengobatan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji