WHO: Jangan Malu Mengakui Kesepian

RADARPAPUA - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menyampaikan keprihatinannya terkait isu kesepian.

Dikutip dari World Health Organization (WHO), menjaga kesehatan mental dan fisik yang optimal memerlukan koneksi sosial yang berkualitas.

Isolasi dan kesepian menjadi faktor kunci dalam penentu sosial, namun sayangnya, kedua aspek ini sering diabaikan oleh berbagai kalangan, termasuk para lansia.

Data terkait permasalahan ini menunjukkan kekhawatiran serius. WHO mencatat bahwa satu dari empat lansia mengalami isolasi sosial.

Sementara pada usia remaja, lima hingga 15 persen menghadapi permasalahan serupa.

Melalui akun resmi X, WHO memposting sebuah tweet, "Sometimes, even when with friends and family, you still can feel lonely. Loneliness can affect anyone. It's OK to admit that you're feeling lonely." ("Terkadang, meski bersama teman dan keluarga, anda masih bisa merasa kesepian. Kesepian bisa menyerang siapa saja. Tidak papa anda mengakui bahwa anda merasa kesepian")

Baca Juga: Perjalanan Sulit Menanti, 4 Zodiak Dalam Ujian Karier Hingga Asmara

Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa isolasi sosial dan kesepian memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan fisik maupun mental.

Seseorang yang ada dalam situasi tersebut bisa mengalami penurunan fisik, gangguan pada mental serta memiliki kualitas hidup yang tidak layak.

Lebih dari itu, kesepian juga bisa mengakibatkan kematian. Bahkan resiko ini sama besarnya dengan orang yang sedang menderita obesitas, merokok setiap hari dan minimnya aktivitas fisik.

Berikut persentase dampak kesepian terhadap kesepian dan isolasi sosial menurut WHO:

1. Meningkatkan resiko terkena demensia hingga 50 persen. Demensia merupakan kondisi yang ditandai oleh penurunan fungsi otak jadi bisa menyebabkan berkurangnya daya ingat.

2. Kesepian dan isolasi sosial membuat orang mengalami resiko kematian dini 25 persen.

Baca Juga: Ramalan Asmara Zodiak 15-21 Januari 2024, Intip Jelajahi Kisah Cinta Anda