Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis Bagi Ibu Hamil, Bahaya Mengintai!

- Jumat, 12 Januari 2024 | 21:01 WIB
Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis Bagi Ibu Hamil, Bahaya Mengintai!


GELORA.ME - Peningkatan nafsu makan ketika hamil memang kerap terjadi, terlebih lagi terhadap makanan manis. Sesekali ibu hamil diperkenankan untuk menyantap makanan dan minuman manis tetapi tidak boleh berlebihan.

Terlalu banyak konsumsi makananan dan minuman yang mengandung tinggi gula dapat menyebabkan beberapa dampak negatif.

Dampak negatif dari kelebihan gula saat hamil tidak hanya dirasakan oleh ibu saja tetapi juga pada bayi, baik itu saat berada di dalam kandungan maupun setelah lahir.Lantas apa saja bahaya terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis saat hamil

Berikut Dampak Mengkonsumsi Makanan Manis Bagi Ibu Hamil

Baca Juga: Waspada Bahaya Mengonsumsi Makanan yang Dibakar, Picu Kanker Usus hingga Asam Lambung

1. Obesitas

Kandungan gula yang tinggi dalam makanan manis dapat dengan mudah menaikkan berat badan ibu. Selain itu makanan tinggi gula juga mengandung kalori yang tinggi. Kenaikan berat badan secara drastis yang dialami oleh ibu hamil dapat mengarah kepada masalah komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan ibu dan bayi.

Guna memantau kadar gula ibu hamil, dapat diperiksa ketika jadwal konsultasi rutin dengan dokter kandungan untuk memeriksa apakah normal atau terlalu tinggi kadar gulanya.

2. Berisiko mengidap diabetes gestasional

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa makanan manis mengandung tinggi gula. Kadar gula yang tinggi dapat memicu risiko diabetes gestasional. Diabetes gestasional juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit lain.

Beberapa penyakit lain yang dapat dialami ibu hamil yaitu preeklamsia, kelahiran prematur, hingga keguguran. Risiko mengidap diabetes tipe-2 juga tetap mengintai ibu saat setelah persalinan jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi gula.

3. Berisiko mengidap preeklamsia

Makanan dan minuman tinggi gula, seperti yang terkandung dalam makanan atau minuman ringan juga dapat meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu hamil. Terlebih jika ibu hamil tersebut mengalami obesitas, akan semakin tinggi risiko terkena preeklamsia.

Preeklamsia akan sangat membahayakan bagi kondisi ibu dan bayi serta membutuhkan perawatan yang cepat dan tepat dalam penanganannya.

4. Kelebihan berat badan pada bayi

Tingginya kadar gula dalam darah nantinya juga berpengaruh ke bayi yang berada dalam kandungan. Kadar gula yang tinggi dalam pembuluh darah akan disalurkan ke plasenta dan menjadi sumber makanan bagi bayi.

Semakin banyak kadar gula yang masuk dapat membuat berat badan bayi meningkat dan membuat bayi mengalami makrosomia.

Keadaan kelebihan berat badan pada bayi atau makrosomia menyebabkan tidak dapat dilakukan persalinan normal dan persalinan harus dilakukan dengan sesar atau operasi.

5. Keterampilan kognitif yang buruk

Pengaruh yang ditimbulkan dari konsumsi makanan manis secara berlebihan pada ibu hamil juga memberikan dampak bagi perkembangan bayi.

Setelah lahir, akibat konsumsi terlalu banyak makanan manis pada sang ibu, perkembangan kognitif pada anak dapat menurun dan berada dibawah rata-rata.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com

Komentar