RADARPAPUA - Begadang, atau tidur terlalu sedikit atau terlambat di malam hari, telah menjadi kebiasaan umum yang banyak diadopsi oleh orang-orang di berbagai kalangan.
Beberapa melakukannya karena tekanan pekerjaan, jadwal yang padat, atau bahkan sebagai pilihan gaya hidup.
Namun, apakah sering begadang benar-benar dapat meningkatkan risiko stroke? Mari kita eksplorasi fakta-fakta yang ada.
Hubungan Antara Begadang dan Stroke:
Ada bukti yang menunjukkan bahwa begadang secara rutin dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Ini terkait dengan beberapa alasan:
1. Tekanan Darah Tinggi
Begadang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke.
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke.
2. Gangguan Pola Tidur
Gangguan pola tidur yang sering, termasuk kurang tidur, dapat mengganggu proses regenerasi sel-sel dalam tubuh.
Ini dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan sistem saraf, yang dapat berkontribusi pada risiko stroke.
3. Gangguan Metabolisme
Begadang juga dapat memengaruhi metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh mengatur gula darah dan lemak.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarpapua.jawapos.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji