Kajian Politik Merah Putih: Prabowo Terjerat Rentenir Bohir Oligarki, Tak Berdaya Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi!

- Sabtu, 26 April 2025 | 13:15 WIB
Kajian Politik Merah Putih: Prabowo Terjerat Rentenir Bohir Oligarki, Tak Berdaya Lepas Dari Bayang-Bayang Jokowi!




GELORA.ME - Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, melontarkan kritik tajam terhadap posisi Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya belum mampu melepaskan diri dari cengkeraman para rentenir bohir taipan oligarki. 


Menurut Sutoyo, kekuatan kapitalis yang selama ini membiayai hajatan Pilpres telah menciptakan jebakan politik dan ekonomi yang menjerat Presiden.


“Dahsyat sekali jasa rentenir Pilpres yang terus terulang. Dampaknya romantis sekali, meskipun berkali-kali tertipu dan terperosok di lubang yang sama, tetap harus menyerah pada rentenir jasa Pilpres,” ujar Sutoyo dalam pernyataannya kepada SuaraNasional, Sabtu (26/4).


Sutoyo menilai, sistem demokrasi di Indonesia pasca Amandemen UUD 2002 telah mengalami pembajakan oleh kekuatan modal. 


“Siapa penguasa sesungguhnya dalam sistem demokrasi kita? Jawabannya: bukan rakyat. Tapi para rentenir bohir kapitalis, oligarki. Mereka mengendalikan arah kebijakan dan distribusi ekonomi nasional,” tegasnya.


Ia menjelaskan bahwa jaringan oligarki telah tertanam kuat di seluruh lini kekuasaan, dari penyelenggara hingga pengelola negara. 


Dalam konteks politik, peran para rentenir ini terlihat jelas dalam pembiayaan para calon presiden melalui pinjaman uang yang berujung pada transaksi politik di balik layar.


“Awal penyusunan kabinet Prabowo pun sarat dugaan kuat terkait utang politik kepada para rentenir pemilu. Ini membentuk simbiosis antara pengguna dan pemberi modal politik,” imbuh Sutoyo.


Ia menyayangkan sikap Presiden Prabowo yang menurutnya tak memberikan tanggapan serius terhadap surat delapan aspirasi dari para purnawirawan TNI. 


Sebaliknya, Presiden justru kerap memanggil para bohir ke Istana dan masih menunjukkan kedekatan dengan Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).


“Tak ada keberanian dari Presiden Prabowo untuk keluar dari jeratan rentenir politik. Yang ada hanyalah buih retorika, persis seperti yang dilakukan Jokowi sebelumnya. Kini, Prabowo terlihat hanya menjadi presiden bayangan yang masih dikawal oleh para bohir dan mantan presiden,” kata Sutoyo.


Ia juga menyoroti peran Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden yang menurutnya hanya bagian dari konsolidasi dinasti politik dan ekonomi para oligarki.


Dengan kondisi seperti itu, Sutoyo menyebut bahwa kecemasan di kalangan senior TNI sangat beralasan. 


“Indikasi kuat menunjukkan bahwa Prabowo belum bisa lepas dari Jokowi dan cengkeraman kekuatan bayangan oligarki. Ini adalah sinyal serius untuk masa depan demokrasi dan kedaulatan rakyat Indonesia,” pungkas Sutoyo.


Sumber: SuaraNasional

Komentar