GELORA.ME - Sejarawan JJ Rizal menanggapi video Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Terkait bonus demografi.
Video itu diunggah di akun YouTube Gibran Rakabuming. Dengan judul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia.”
JJ Rizal menilai orang yang mengusulkan agar Gibran membuat video itu tega. Mengingat Gibran. Sebelumnya telah mengaku tak suka baca buku.
“Tega banget yang ngusulin bikin pidato padahal dia udah jujur mengaku tidak suka baca, dari keluarga yang tidak punya budaya membaca,” ungkapnya dikutip dari unggahannya di X, Rabu (23/4/2025).
Meski begitu, ia menilai pada dasarnya kebodohan bukan hambatan dalam politik.
“Tetapi memang kebodohan itu bukan hambatan dalam politik, hanya menggambarkan lebih nyata kebangkrutan suatu bangsa,” terangnya.
Pengakuan Gibran yang tak suka membaca itu dikuak sebelumnya terkuat dalam jejak digitalnya saat masih menjadi pengusaha. Sebelum terjun ke dunia politik.
Saat itu, Gibran tengah meluncurkan Pojok Baca di salah satu oultet Markobar miliknya dan mengundang presenter Najwa Shihab untuk melakukan semacam talkshow dengannya.
Saat itu, Najwa kemudian bertanya tentang cara orang tuanya, yakni Presiden Joko Widodo, menunjukkan agar anaknya suka membaca di rumah.
Namun, alih-alih menjawab pertanyaan itu, Gibran jujur menjawab bahwa Jokowi tak pernah menunjukkan atau memintanya agar suka membaca buku.
"Kalau saya sendiri sih jujur aja orangnya apa ya, nggak suka baca," ujarnya yang disambut gelak tawa penonton saat itu.
Anak sulung Jokowi itu juga kemudian mengatakan hanya suka baca komik.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai apakah Jokowi menularkan kesukaan membaca buku di rumah, Gibran blak-blakan bahwa budaya membaca buku di rumahnya itu tidak ada.
👇👇
tega banget yg ngusulin bikin pidato padahal dia udah jujur mengaku tidak suka baca, dari keluarga yg tidak punya budaya membaca, tetapi memang kebodohan itu bukan hambatan dalam politik, hanya menggambarkan lebih nyata kebangkrutan suatu bangsa https://t.co/0yfViwI9t1
— JJ Rizal (@JJRizal) April 22, 2025
Momen wawancara mbak najwa Shihab dengan gibran di acara pojok baca. Gimana menurut kalian? #viralvideo pic.twitter.com/UpeVYNxHWQ
— DEV🛑 (@devprinceps) September 18, 2024
***
Gibran Bikin Video YT Bahas Bonus Demografi 2030-2045, Seperti Apa?
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengunggah video yang mengulas RI memiliki peluang besar yang perlu dikejar di tengah berbagai tantangan global. Salah satunya puncak bonus demografi di RI yang diprediksi terjadi pada 2030-2045.
"Saat ini, Indonesia berada dalam momen yang sangat menentukan. Berada di tengah beragamnya tantangan global, baik itu ekonomi, perang dagang, geopolitik, maupun perubahan iklim yang membawa perubahan di berbagai sektor. Tapi di sisi lain, Indonesia sebagai negara yang besar, sebagai negara yang menaungi kehidupan 284 juta penduduknya, harus tetap tumbuh, harus tetap lincah, dan adaptif," kata Gibran dalam video unggahan di saluran YouTube resminya dilihat, Minggu (20/4/2025).
"Teman-teman, tantangan ini memang ada, bahkan begitu besar. Tapi yakinlah, peluang kita juga jauh lebih besar. Tentu banyak yang sudah mendengar tentang bonus demografi, kondisi di mana lebih dari separuh penduduk suatu negara berada pada usia produktif. Ya, Indonesia akan mendapatkan puncak Bonus Demografi di tahun 2030 sampai tahun 2045," sambung dia.
Gibran menyebut puncak bonus demografi ini hanya terjadi sekali dalam peradaban suatu bangsa.
Dia pun menggaungkan semua pihak dapat memanfaatkan peluang besar dengan adanya puncak bonus demografi tersebut.
"Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif, di mana generasi produktif, generasi muda, memiliki proporsi yang lebih besar, sehingga memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan arah kemajuan. Ini adalah peluang besar kita, ini adalah kesempatan emas kita untuk mengelola bonus demografi agar bukan menjadi sekedar bonus, bukan menjadi sekedar angka statistik yang fantastis, tapi justru sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia, di mana faktor penentunya ada di teman-teman semua," ujar Gibran.
Gibran pun mendorong anak muda meningkatkan produktifitas di segala bidang.
Dia mengungkit prestasi cemerlang anak bangsa di industri perfilman dan di bidang sepakbola.
"Karena kita, generasi muda, bukan sekadar bonus, kita adalah jawaban atas tantangan masa depan. Kita lihat sendiri saat ini, banyak anak-anak muda kita yang sudah tampil di garis depan. Kemarin saya menonton film Jumbo, hasil karya animator muda Indonesia, yang saat ini sudah menembus 4 juta penonton, serta akan ditayangkan di 17 negara Asia dan Eropa," ujar Gibran.
"Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia. Timnas U17 kita untuk pertama kalinya lolos via kualifikasi ke Piala Dunia dan menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Ini adalah kekuatan kita sebagai generasi muda, kita harus selalu siap dan mempersiapkan diri," lanjut dia.
Gibran menekankan anak muda harus mampu beradaptasi dan menjadi penggerak kemajuan.
Dia mengatakan membawa kemajuan RI menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk anak muda.
"Kita harus punya mimpi besar dan keberanian untuk melakukan terobosan. Kita harus mampu beradaptasi dan menjadi penggerak kemajuan. Karena penentu di era kompetisi saat ini adalah bukan siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang," kata Gibran.
Lebih lanjut Gibran mengatakan pembangunan bangsa telah dilakukan selama puluhan tahun dan merupakan hasil kolaborasi dan kerja keras seluruh komponen bangsa.
Dia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk membawa RI lebih baik.
"Pemerintah tidak akan dapat melakukan pembangunan sendirian. Pemerintah tidak akan dapat bekerja sendirian dalam mewujudkan kemajuan negeri yang kita cintai ini. Oleh sebab itu kita butuh kolaborasi, kita butuh persatuan, kita butuh budaya kompetisi yang saling membangun. Kita butuh ruang untuk tumbuh sehingga Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang dapat kita wujudkan bersama-sama," pungkasnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Pengakuan Mengejutkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis Saat Bertemu Jokowi di Solo
Andi Arief Sentil Jokowi: Mantan Presiden Tak Elok Gugat Rakyat Soal Ijazah!
Rismon Sianipar Ungkap UGM Masih Cari Lokasi KKN Jokowi: Bukti Akademik Belum Ditemukan!
KKMP Desak Prabowo Reshuffle Para Loyalis Jokowi: Jangan Biarkan Pemerintahan Dilumpuhkan Dari Dalam!