Simak! Ini Kata 6 Tokoh Atas Polemik Ijazah Jokowi

- Jumat, 18 April 2025 | 21:55 WIB
Simak! Ini Kata 6 Tokoh Atas Polemik Ijazah Jokowi




GELORA.ME - Isu dugaan ijazah palsu Jokowi kembali mengemuka dalam beberapa waktu terakhir. 


Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta dan kediamaan Joko Widodo (Jokowi) di Solo untuk meminta kejelasan soal ijazah Presiden ke-7 RI tersebut.


Polemik ijazah Jokowi bukan muncul baru saja, tapi telah lama mencuat sejak 2019. Waktu itu, sejumlah pihak mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi dari UGM. 


Kampus ternama milik negara itu telah menyatakan bahwa Jokowi, yang waktu itu menjabat periode kedua Presiden RI, adalah betul alumnus Fakultas Kehutanan yang lulus pada 1985.


Pernyataan resmi UGM itu nyatanya tak menyurutkan tudingan ijazah palsu Jokowi. 


Pada Oktober 2022, penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terkait dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Jokowi saat pencalonan Presiden 2019 tapi gugatan itu dicabut. 


Bambang Tri sebelumnya, pada 2017, divonis 3 tahun penjara karena buku Jokowi Undercover dinilai melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta Pasal 207 KUHP tentang Penghinaan terhadap Penguasa. Setelah mendekam di penjara, ia mendapat pembebasan bersyarat pada Juli 2019.


Bambang Tri kembali masuk bui bersama Sugi Nur Rahardja (Gus Nur) karena dianggap menyebarkan berita bohong melalui podcast di YouTube yang menuduh ijazah Jokowi palsu. 


Pada 18 April 2023, Pengadilan Negeri Solo menjatuhkan vonis 6 tahun penjara kepada keduanya karena terbukti bersalah menyebarkan ujaran kebencian dan berita bohong yang menimbulkan keonaran.


Setelah lama reda, isu dugaan ijazah palsu Jokowi kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir. 


Pada Maret 2025, Rismon Sianipar, akademisi yang menyandang gelar dari S1 dan S2 UGM serta Master dan Doktor dari Universitas Yamaguchi, Jepang, mengunggah video di YouTube yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi dengan alasan penggunaan jenis huruf Times New Roman yang diklaim belum ada pada 1985. Hal ini memicu kembali perdebatan di media sosial.


Keriuhan ijazah palsu Jokowi diramaikan juga oleh KRMT Roy Suryo Notodiprojo atau Roy Suryo, ahli telematika lulusan UGM dan sejumlah tokoh lain. 


Puncaknya, massa yang tergabung dalam TPUA menggelar demo di UGM dan kediaman Jokowi pada 15-16 April 2025. 


Mereka menuntut klarifikasi mengenai keaslian ijazah Jokowi. Atas desakan tersebut, Jokowi kemudian menunjukkan ijazahnya kepada wartawan di kediamannya, tapi melarang media untuk memfotonya.


Jokowi mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum karena sudah menjadi fitnah, dan pencemaran nama baik. 


"Saya mempertimbangkan untuk melaporkan dan membawa ini ke ranah hukum," ucap Jokowi.


Saat ini, kuasa hukumnya tengah mengidentifikasi pihak pihak yang akan dilaporkan. 


Jokowi menegaskan, ijazah asli akan ditunjukkan jika diperintahkan oleh pengadilan. 


"Kalau ijazah asli diminta hakim untuk ditunjukkan, saya siap untuk datang dan menunjukkan asli. Tapi hakim yang meminta," tegasnya.


Isu dugaan ijazah palsu Jokowi memunculkan polarisasi di tengah masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra.


Lalu apa kata tokoh soal isu dugaan ijazah palsu Jokowi? SIMAK!


1. Mahfud MD

Pakar hukum tata negara sekaligus mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam YouTube miliknya, menyampaikan bahwa keabsahan seluruh keputusan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI tetap tidak tergoyahkan, meskipun andai ijazah yang bersangkutan terbukti palsu. 


Menurutnya, dalam hukum administrasi negara, terdapat prinsip penting yang harus dipahami, yakni asas kepastian hukum.


"Asas ini menegaskan bahwa keputusan yang sudah dikeluarkan secara sah tetap berlaku dan tidak serta-merta dapat dibatalkan hanya karena ada cacat di aspek administratif pada masa lalu," ujar Mahfud dikutip, Rabu (16/4/2025).


Mahfud juga menilai UGM tidak perlu ikut campur lebih jauh menanggapi isu ijazah palsu Jokowi. 


Sebab, UGM adalah instansi yang berwenang mengeluarkan ijazah atas lulusannya, bukan yang memalsukan ijazah.


2. Rocky Gerung

Pengamat politik, Rocky Gerung menilai isu dugaan ijazah palsu Jokowi sebenarnya masalah sederhana tapi dibuat rumit. 


"Ini masalah yang sangat simpel tapi dibuat rumit. Kalau diminta rakyat, ya tunjukkan saja ijazahnya. Selesai," kata Rocky dalam perbincangan bersama Hirsen Arif di kanal YouTube-nya dikutip, Jumat (18/4/2025).


Rocky mengingatkan jika isu ijazah palsu tidak segera diselesaikan, maka tidak hanya merugikan citra Jokowi, tetapi juga dapat membebani Presiden Prabowo Subianto


3. Amien Rais

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Muhammad Amien Rais mengaku telah meminta Jokowi menunjukkan ijazahnya dari jenjang SD, SMP, dan SMA sejak tiga tahun lalu. Namun hingga kini tidak pernah ditunjukkan ke publik.


Tokoh Reformasi itu meyakini Jokowi tidak memiliki ijazah tersebut. 


"Makanya gak berani," kata Amien dikutip dari unggahan Instagram @totalpolitikcom, Jumat (18/4/2025).


Amien Rais juga meyakini ijazah S1 Jokowi yang selama ini diklaim berasal dari Fakultas Kehutanan UGM, terbukti tidak ada. 


"Yang dimiliki Jokowi ijazah oplosan, ijazah abal-abal yang menyedihkan sekaligus menggelikan," ujarnya.


4. Pangeran Mangkubumi

Sekjen GibranKu Pangeran Mangkubumi menilai tuduhan ijazah palsu Jokowi adalah fitnah keji dan hoaks yang tidak memiliki basis legitimasi apa pun. 


Sebagai seorang praktisi hukum, Pangeran juga mengatakan siap membantu untuk membentuk tim advokasi dan membela Jokowi.


"Saya murka dengan fitnah dan kebohongan yang tidak berdasar. Kebenaran harus ditegakkan walau langit runtuh. Prinsipnya kami siap bentuk tim advokasi membela Pak Jokowi," ujar Pangeran, Kamis (17/4/2025).


Menurut Pangeran, fitnah ijazah palsu tersebut tidak hanya mencemarkan nama baik sekaligus legacy Jokowi selama ini, tapi juga integritas serta kredibilitas KPUD Solo, KPUD Jakarta dan KPU RI sebagai lembaga independen. 


Sebab seluruh lembaga tersebut selama ini bertugas melakukan verifikasi dokumen ketika Jokowi maju sebagai calon wali kota, gubernur, hingga presiden.


5. Hercules

Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Hercules Rosario De Marshal menilai orang yang menuduh ijazah Jokowi palsu hanya cari sensasi dan membuat gaduh.


"Itu ijazahnya benar kok, mulai dari wali kota, gubernur, presiden. Ngapain sih orang-orang itu ijazah ijazah palsu apa?" kata Hercules usai bertemu Jokowi di Solo, Selasa (15/4/2025).


Menurutnya, tidak mungkin Jokowi maju sebagai calon Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga presiden tanpa menggunakan ijazah. 


Untuk itu, dirinya meminta orang-orang yang mempermasalahkan ijazah Jokowi untuk tidak mencari masalah, mencari sensasi, apalagi membuat gaduh.


6. Affandi Affan

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan menyebut isu ijazah palsu Jokowi sebagai bentuk fitnah yang tidak hanya mencederai akal sehat, tetapi juga mengabaikan jasa besar Jokowi dalam membangun Indonesia selama dua periode pemerintahannya.


"Kami menilai bahwa tuduhan terhadap Bapak Joko Widodo terkait ijazah palsu adalah bentuk fitnah yang tidak berdasar. Universitas Gadjah Mada telah menegaskan beliau adalah lulusan sah dari kampus tersebut, dan ijazah asli berada di tangan beliau," ujar Affan, Rabu (16/4/2025).


Menurut Affan, publik seharusnya lebih menghargai rekam jejak Jokowi yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa. 


Di masa kepemimpinannya, Jokowi berhasil mendorong pembangunan infrastruktur secara masif, memperluas konektivitas antarwilayah, meluncurkan berbagai program pro-rakyat seperti Kartu Prakerja, bantuan sosial digital, hingga menjadi pionir dalam pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara.


Sumber: SindoNews

Komentar