Pemuda Muhammadiyah Bela Jokowi: Tuduhan Ijazah Palsu Adalah Fitnah Yang Mencederai Akal Sehat!

- Kamis, 17 April 2025 | 13:35 WIB
Pemuda Muhammadiyah Bela Jokowi: Tuduhan Ijazah Palsu Adalah Fitnah Yang Mencederai Akal Sehat!




GELORA.ME - Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan menyampaikan keprihatinan sekaligus sikap tegas terhadap tuduhan yang kembali mencuat mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo. 


Dalam pernyataannya, Affan menyebut isu tersebut sebagai bentuk fitnah yang tidak hanya mencederai akal sehat, tetapi juga mengabaikan jasa besar Jokowi dalam membangun Indonesia selama dua periode pemerintahannya.


“Kami menilai bahwa tuduhan terhadap Bapak Joko Widodo terkait ijazah palsu adalah bentuk fitnah yang tidak berdasar. Universitas Gadjah Mada telah menegaskan bahwa beliau adalah lulusan sah dari kampus tersebut, dan ijazah asli berada di tangan beliau,” ujar Affan.


Menurut Affan, publik seharusnya lebih menghargai rekam jejak Jokowi yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa. 


Di masa kepemimpinannya, Jokowi berhasil mendorong pembangunan infrastruktur secara masif, memperluas konektivitas antarwilayah, meluncurkan berbagai program pro-rakyat seperti Kartu Prakerja, bantuan sosial digital, hingga menjadi pionir dalam pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara.


“Pak Jokowi adalah pemimpin yang membuktikan bahwa kerja nyata lebih penting dari sekadar retorika. Indonesia hari ini merasakan hasil pembangunan yang berkesinambungan dan merata. Beliau adalah sosok negarawan yang layak dihormati, bukan justru dihantam oleh fitnah murahan,” lanjutnya.


Penegakan Hukum


Affandi Affan yang juga merupakan Pengacara dan Managing Partners Serambi Law Firm menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah mendukung penuh penegakan hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan hoaks dan informasi menyesatkan, apalagi yang menyerang kehormatan mantan kepala negara.


“Kita harus dewasa dalam berpolitik dan berpendapat. Jangan menjadikan kebencian sebagai dasar untuk menyebarkan kebohongan. Bangsa ini butuh energi positif untuk membangun, bukan terus-menerus dirusak dengan narasi-narasi palsu,” tegasnya.


Lebih lanjut, Affan mengajak masyarakat—terutama generasi muda—untuk menjadi agen kebenaran di tengah derasnya arus disinformasi di era digital. 


Ia menekankan pentingnya literasi media dan keberanian untuk menolak hoaks, sekaligus menjaga martabat demokrasi Indonesia.


“Pemuda Muhammadiyah mengajak semua elemen bangsa untuk menjaga marwah demokrasi dan kehormatan institusi kenegaraan. Kritik boleh, bahkan perlu. Tapi harus berlandaskan kebenaran, bukan kebohongan yang membunuh karakter,” tutup Affan. 


Jokowi Tunjukkan Ijazah dari SD hingga S1 ke Wartawan: Tapi Jangan Difoto Ya!




Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi sempat menunjukkan ijazah-ijazahnya kepada awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 16 April 2025. 


Ijazah yang ditunjukkan Jokowi tersebut mulai dari ijazah SD, SMP, SMA, hingga dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.


Momen itu terjadi sebelum kedatangan massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di kediaman Jokowi hari ini. 


Saat itu, sejumlah awak media yang berada di depan rumah ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut dipersilakan masuk ke dalam oleh ajudan Jokowi. 


Namun sebelum masuk ke dalam rumah, para wartawan diminta untuk mengumpulkan ponsel atau kamera di depan dan tidak dibawa ke dalam. 


Sebelum menunjukkan ijazah-ijazahnya, Jokowi mewanti-wanti agar ijazah-ijazah itu tidak difoto. 


Jokowi kemudian menunjukkan ijazah-ijazahnya yang ada dalam map. Ada dua map yang ia perlihatkan. 


Satu map berisi ijazah Jokowi dari SD hingga SMA, sedangkan satu map lainnya berisi ijazah UGM. Jokowi pun menunjukkan satu per satu ijazah itu kepada awak media. 


"Ini saya tunjukkan ijazah saya, dari SD sampai S1. Tapi jangan difoto ya," kata Jokowi.


Ijazah pertama yang ditunjukkan oleh Jokowi adalah ijazah SMA Negeri (SMAN) 6 Surakarta (Solo). 


Selanjutnya, ia menunjukkan ijazah SMP Negeri (SMPN) 1 Surakarta, serta ijazah SD Negeri (SDN) Tirtoyoso Surakarta. 


Terakhir, Jokowi menunjukkan ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM. Map yang di dalamnya ada ijazah UGM terlihat tulisan UGM. 


Di setiap ijazah, terlihat pasfoto Jokowi sesuai jenjang sekolahnya. Di ijazah UGM, tampak foto Jokowi mengenakan kaca mata. 


"Saya baru memutuskan untuk memperlihatkan kepada Bapak-Ibu (media) baru tadi malam," kata Jokowi.


Jokowi sempat berkelakar dengan mengatakan bahwa map untuk menyimpan ijazah SD hingga SMA miliknya itu tidak asli. 


"Kalau ini stopmap (map) enggak asli (tempat menyimpan ijazah SD hingga SMA). Kalau ini stopmap asli dari UGM," kata dia. 


Ketika salah seorang wartawan menanyakan tentang kaca mata yang dipakainya di foto ijazah UGM, Jokowi mengaku dulu matanya minus. 


Ia menyebut kaca mata itu sudah pecah dan dulu ia tidak mampu membeli lagi. 


"Oh yang itu sudah pecah, saya dulu tidak mampu beli lagi," kata dia.


Hari ini, Jokowi kedatangan massa dari TPUA yang ingin mengklarifikasi soal keaslian ijazah dari UGM. 


Perwakilan kelompok itu sempat diterima Jokowi, namun Jokowi memilih tak memperlihatkan ijazahnya kepada mereka. 


Sehari sebelumnya, TPUA mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk memverifikasi ijazah Jokowi.


Sumber: PWMU

Komentar