GELORA.ME - Bacapres PDIP Ganjar Pranowo mengaku heran banyak rakyat Indonesia berobat ke Singapura ketika sedang sakit.
Hal ini diungkapkan Ganjar ketika menghadiri diskusi Jaringan Indonesia (Jari) bersama sejumlah dosen universitas di Indonesia.
Ganjar awalnya mengatakan bahwa dalam satu desa harus ada satu puskesmas atau minimal posko kesehatan dan satu dokter demi menunjang fasilitas kesehatan.
“Maka nanti akan terjadi perkembangan luar biasa pada dunia pendidikan kedokteran. Jangan rumit-rumit lah, wong kita butuh kok. Karena rumit maka kita tidak pernah percaya pada tenaga kita,” kata Ganjar dalam paparannya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menuturkan kerumitan itu membuat rakyat Indonesia tidak percaya kepada tenaga kesehatan dalam negeri.
“Akhirnya apa, mereka ke Singapura, mahal enggak sih berobat ke Singapura?” imbuhnya.
Dia mengaku belum pernah merasakan berobat ke luar negeri termasuk Singapura. Ganjar menyebut masyarakat sampai rela merogoh kocek lebih banyak untuk berobat ke Singapura.
“Saya belum pernah. Mahal ya bu? Mahal, tapi semua berangkat ke sana,” kata Ganjar.
Ganjar menyebut kebiasaan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri itu seolah membuktikan bahwa masyarakat tidak percaya dengan dokter dalam negeri.
“Dan kita seolah-olah tidak percaya pada kemampuan bangsa sendiri. Seolah-olah. Maka ini yang mesti diperhatikan,” tutup kader PDIP itu.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan masih menjalani tahap pemulihan di Singapura setelah mengalami kelelahan luar biasa hingga dibawa ke rumah sakit.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Isu Ijazah Palsu Bikin Citra UGM Berantakan, Rektor Sekarang Cuma Diperalat Jokowi!
Kata Mahfud MD, Prabowo Harus Melangkah dari Pengaruh Jokowi
UGM Perlihatkan Skripsi Jokowi, Roy Suryo Ungkap Sejumlah Kejanggalan!
Universitas di Belanda Pajang Ijazah Bung Hatta Sebagai Lulusan Terbaik, UGM Kapan Pajang Ijazah Jokowi?